Thursday, May 27, 2010

wanita diantara karier dan pekerjaan (part 2)

(lanjutan)..


" Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan " (QS. Hud: 15-16)





Sufyan ats-Tsauri rah.a berkata, " Bekerjalah untuk kehidupan dunia seberapa lama kehidupan kalidan di dunia dan bekerjalah untuk akhirat seberapa lama kehidupan kalian di akhirat "


Mungkin para wanita perlu bertanya pada dirinya sendiri, apakah kaum wanita telah menunaikan tugasnya sebagai Ibu Rumah Tangga dengan baik sebelum keluar rumah untuk "mengabdi" kepada masyarakat? Wanita boleh bekerja jika tak adalagi laki-laki yang mampu menggantikan tugasnya yang masih dibutuhkan oleh ummat, dengan syarat tidak melanggar hal-hal yang dilarang oleh Allah SWT dan Rasul-Nya


" Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi wanita yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguh dia telah sesat yang nyata " (QS. Al-Ahzab: 36)


Memberdayakan potensi wanita di luar rumah dalam Islam perlu dipertimbangkan dengan hati-hati. Kehidupan wanita karir tak lepas dari usaha para ahli batil untuk memperdaya kaum wanita. Sebagian besar kaum wanita pekerja harus bergaul, cita-cita dan impiannya menggiring wanita kembali ke zaman jahiliyyah modern. Persis, tuntas sampai ke akar-akarnya, tak ada batas mahram dan non mahram. Tak ada batas halal dan haram, semua serba boleh

Musuh-musuh Islam sangat menyadari betapa besar keuntungan dari hasil memanupulasi kebebasan wanita, mereka mengajak kaum wanita untuk berlomba-lomba keluar dari rumahnya untuk berebut lapangan kerja dengan kaum lelaki. Pusat-pusat perniagaan, industri koran dan majalah, serta penyiaran dan televisi, menjual tuuh wanita untuk merangsang para pelanggannya. Mereka mengetahui keunggulan kaum wanita dalam penampilan tubuhnya, bahwa wanita dapat dikorbankan untuk kejayaan bidang-bidang usaha itu. Dan mereka memanipulasi nafsu syahwat kaum lelaki untuk meraup keuntungan yang lebih banyak di atas kehancuran kaum wanita. Kaum muslimah harus memahami konspirasi licik ini agar dapat membedakan hak dan kewajibannya

Islam datang untuk mengarahkan potensi wanita sesuai dengan fungsi dan pembawaan fitrahnya, sehingga syari'at mengatur dimana fungsi wanita yang terbaik ditempatkan, yaitu di rumah. Hak dan kedudukan wanita diberikan sesuai dengan fitrahnya:


" Dan janganlah kami iri hati terhadap apa yang diperintahkan Allah kepada sebagian kamu lebih banyak dari sebagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bagian daripada yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bagian dari yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu " (QS. An-Nisaa: 32)



Kebebasan kaum wanita dengan nama emansipasi justru menghancurkan derajat kaum wanita. Kaum wanita dieksploitasi habis sebagai komoditit yang hanya dinilai dengan materi, setiap karyanya dihargai dengan uang dan ternyata sebagian besar wanita bekerja dengan motivasi ekonomi. Memang manusia memerlukan berbagai fasilitas hidup di dunia yang harus dibayar dengan uang dan dunia kerja menjanjikan hal itu. Namun perlu dingat lagi dan lagi.. bahwa uang memiliki daya tarik tersendiri untuk mengubah manusia yang tidak beriman. Wanita desa yang polos dan lugu dapat berubah menjadi rakus dan tamak karena uang. Seorang istri yang qana'ah yang penuh pengertian dapat berubah menjadi penuntut yang tak pernah puas karena uang, bahkan seorang wanita berjilbab yang idealis pun bisa berubah karena uang. Sekali terjebak pada nikmatnya menghitung uang, maka kita seperti meneguk air laut. Takkan pernah mendapatkan kepuasan

Rasulullah SAW bersabda,

" Sesungguhnya bagi setiap ummat ada fitnah, dan fitnah pada ummatku adalah harta " (HR. Tirmidzi -Misykat)

Uang dapat membuat anak tidal kagi menghormati orangtuanya, uang membuat seorang istri sombong dan tidak menghargai suami dan dapat membuat seseorang lupa pada tugas mendidik anak


Allah SWT berfirman,

" Kecelakaan bagi setiap pengumpat dan pencela. Yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitung. Dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya. Sekali-kail tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam (neraka) Huthamah " (QS. Al-Humazah: 1-4)


Dunia sudah membuktikan betapa mudahnya membuat para wanita menjadi objek, menggiring kaum wanita pada sebuah komitmen bersama yang diusahakan oleh para ahlul batil atau siapa saja yang tidak setuju dengan peran sakral wanita melalui berbagai cara. Baik secara langsung maupun tidak, lewat perang pemikiran (ghazwul fikr) pada forum-forum pertemuan, seminar-seminar, diskusi-diskusi dan demonstrasi. Bahkan dijadikan "tameng hidup-hidup" dibalik kedok globalisasi, pro-demokrasi, Hak Asasi Manusia, kesetaraan dan kemitraan yang justru menjadi bumerang. Anak-anak di rumah tanpa kasih sayang akan tumbuh menjadi liar, suami berselingkuh, zina bertebaran dimana-mana.



Ma'adzallah!!!!


( to be continued )

7 comments:

nz said...

assalamualaikum,

sy seorang perempuan bujang yg bekerja, dan pekerjaan sy pastinya membenarkan sy untuk bercampur gaul dengan lelaki. kami harus bekerja sama untuk melancarkan tugas harian.

walau pun begitu, sy amat senang sekali jika menjadi seorang suri rumah (sy tahu famili sy tidak suka rancangan ini) kerana sy faham akan tugas yg Allah beri pada perempuan.

paling senang untuk masuk syurga adalah dgn taat pada suami.

sy sentiasa doa untuk dapatkan suami yg sanggup korban untuk Allah semata-mata.

insyaAllah.

salam dari malaysia.

namaku ina said...

wa'alaykumsalam warohmatullahi wabarokaatuh

Subhanallah..

semoga doa anti diijabah oleh Allah SWT

Ya Allah.. kabulkanlah keinginan saudariku ini.. amiin.. amiin ya Allah

terima kasih sudah berkunjung ke 'negeri seberang' saudariku :)

Iwan said...

Assalamu'alaikum
afwan sy gabung d sini
Alhmdulillah, sy pun jg telh mepunyai istri yg juga masturoh (Alhamdullilah istri s/d sekrang masih aktif)Istri sy kerja sbg Guru PNS.Menurut sy walaupun terpaksa seorang istri bekrja. di zaman yang penuh fitnah ini tetaplah ad mudharatnya baik itu bg wanita tsb maupun anak2nya.Pertama bg wanita,sifat fitrah wanita (ketaatan kepada Allah dan Rasul) itu akan akan memudar, apalagi kalau tmpat kerjanya tidak ada suasana agama dan pasti kan bertemu dan bercakap dgn yang bukan mahram.dan wanita itu paling cepat hatinya terkesan dgn kebesaran dunia dibandingkan laki2. Kedua bg anak2nya, ketika sang istri pulang kerja, maka ia akan melakukan pekerjaan rumah yang belum sempat dikerjakan(spt memasak, menyuci, menggosokk, dll), kemudian pada malam harinya sang istri sudah kelelahan dan mengantuk. dan si anak dititipkan kepada pengasuh atau keluarga.Maka apa mudharatnya bg sianak? sang anak lebih dekat kepada pengasuhnya drpada ibunya, sehingga sang anak lebih banyak menyerap sifat sang pengasuh drpada ibunya. Sedangkan sang pengasuh syukur2 orang yang taat dan jaga hijab.Padahal harusnya sang ibulah yang menjadi madrasah bg anak-anaknya.Sehingga anak2 kurang kasih sayangnya dan pendidikan agama dr seorang ibu. Maka inilah tugas sang suamiagar bagaimana menghidupkan suasana agama d rumah sekuat tenaga dan juga membantu sang istri untuk mendidik dan menyelesaikan perkerjaan rumah. Suami istri harus sama2 berjuang untuk menjadikan rumah menjadi baiti jannati.Mohon doanya agar rumah2 seluruh alam hidup suasana agama seperti rumah sahabat. Amiin ya rabbal a'lamiin. afwan bila ad kata2 yang tak berkenan

Iwan said...

Assalamu'alaikum
afwan tlah bergabung k sini.
Alhamdulillah saya pun telah mempunyai istri masturoh(alhamdulillah s/d sekarang masih aktif dengan usaha dakwah. Istri sy juga seorang guru PNS dimana tempat kerja itu tdk memungkinkan untuk memakai hijab sempurna.Menurut sy walupun terpaksa shg mengharuskan sang istri bekerja keluar rumah, untuk di zaman yang penuh fitnah ini tetaplah ad mudharatnya baik itu bg si wanita maupun bg anak2nya. Pertama bg wanita. di zaman yg sekarang ini susah sekali menemukan tempat kerja yang ada suasana agama dan tidak berjumpa serta bercakap dengan yg bukan mahram. dan wanita ini hatinya paling cepat terkesan/tertarik dgn aksesoris/perhiasan dunia shg mengakibatkan sifat fitrahnya(ketaatan pada Allah dan Rasul serta suami) akan memudar.Kedua bg si anak, ketika si wanita pulang kerja(biasanya PNS pulang jam stgh 2)maka ia harus melakukan pekerjaan rumah (spt memasak menyuci, dll)setelah selesai, maka dimalam harinya sudah merasa letih dan mengantuk sehingga akhirnya tertidur.dan sang anak dititipkan pada pengasuh atau keluarga.shg anak ini lebih dekat kepada pengasuhnya drpada ibunya, krn sang anak merasa lbh banyak kash sayang dr pengasuh.akibatnya sang anak kurang kasih sayang dan pendidikan agama dr ibunya dan lebih banyak menyerap sifat dr pengasuhnya. sdangkan sang ibu seharusnya menjadi madrasah bagi anak2nya.Maka inilah kewajiban dr seorang suami yang harus membantu istrinya untuk memberikan pendidikan agama terutama mengenalkan siapa itu Allah dan Rasul dan menanamkan kecintaan kepada Allah dan Rasul melebihi segalanya kepada anaknya. Serta menghidupkan suasana agama di dalam rumah, seperti rumah Rasul dan sahabat.Mohon doa ukhti agar rumah seluruh alam hidup suasana agama(ta'lim fadillah a'mal, muzkarah 6 sifat, hidupkan sunnah Nabi, tilawat al'quran, zikir dan sholat2 sunnat). Amiin Ya rabbal A'lamiin.Afwan ukhti bila ad kata yg kurang berkenan, sebenarnya ini untuk mentarghib ana sendiri., krn istri adalah tanggungjawab suami.dan kita semua menginginkan agar kelurga kita semua bisa berkumpul kembali di syurganya Allah. Amiin.Wassalamua'laikum

namaku ina said...

@ tn. Iwan

wa'alaykumsalam warohmatullahi wabarokaatuh

Alhamdulillah,
apa yang saya sampaikan/tuliskan di atas adalah kutipan dari sebuah buku yang sdh saya cantumkan judulnya

memang,
kehidupan sekarang yg jauh dari sunnah membuat kita juga mau tak mau harus berjibaku agar tetap bisa menghidupkan agama

saya yg hina dan lemah ini pun merasakan betapa sulitnya seorang wanita agar tetap bisa istiqomah menjaga diri, karena dimana2 keadaan disekitar saya membuat saya tidak merasa aman utk keluar dari rumah

Alhamdulillah,
karna istri tuan bisa menjaga diri tentunya sebaik2 penjagaan dan perlindungan adalah dari Allah SWT :)

postingan ini saya tulis hanya karna saya baru mampu punya fikir dan risau saja terhadap sesama wanita, belum bisa seperti tuan2 dan para masturoh lainnya yg sudah bisa bergerak utk jumpa ummat, utk menyampaikan dakwah ilallah

subhanallah..

semoga Allah turunkan hidayah yg bercurah2 untuk kita semua.. amiin ya Allah

jazakallah khairan katsira, tuan :)

sampaikan salam saya utk ahlia tuan ^__^

Iwan said...

Assalamu'alikum.
sebenarnya ana lah yang berterima kasih pada ukhti, jazakallah khairan katsiro.wahai ukhti sebenarnya aliah ana belumlah memakai cadar karena keadaan tempat kerja tidak memungkinkan untuk memakai cadar.
ana posting d sini semata2 untuk mentarghib diri ana sendiri yang penuh dosa ini agar lebih meningkatkan pengorbanan dan usaha untuk menghidupkan suasana agama d rumah ana.
sebenarnya ana takjub melihat pikir dan risau seorang wanita seperti ukhti dan istiqamah dalam hal hijab sempurna
subahanallah.
bahkan td ana minta aliah ana membuka situs ukhti dengan harapan agar ia mempunyai pikir dan risau seperti itu. Sekarang ini banyak aliah hanya sebagai pendukung bukan pendorong bagi suaminya untuk meningkatkan pengorbanan atas agama.
alhamdulillah rupanya di zaman yang penuh finah ini msh ada da'iyah2 Allah yang mempunyai pikir dan risau seperti itu.
Sungguh sangat beruntung sang suami yang mmpunyai istri seperti ukhti.
ana yang dha'if ini do'akan semoga ukhti mempunyai suami yang sama pikir dan risaunya seperti ukhti terhadap umat.dan ukhti nanti kalau sdh bersuami jadilah sebagai pendorong suami untuk meningkatkan usaha atas agama, ketika lemah iman dan amal suami mu, ingatkanlah dan doronglah suamimu dgn hikmah dan kasih sayang.Nanti kalau keluar masturoh jangan lupa keluar ke bangka. Rumah ana siap untuk tempat keluar masturoh. Mudah2an kita semua diberi ridho dan rahmatshg nanti di akhirat dikumpulkan di syurganya dan dapat melihat wajah-Nya. Amiin.Wass

namaku ina said...

Allahu Akbar

Subhanallah,
lagi dan lagi ana di'pertemukan' oleh jemaah masturat via dunia maya ini.. semoga kelak nanti Allah pertemukan dalam dunia nyata juga di akhirat nanti.. amiin.. amiin ya Allah


saya pun blm sempurna dlm berhijab, tuan. namun tetap berusaha agar bisa mencontoh sunnah dan niat lillahi ta'ala senantiasa tertanam, insya Allah

nasihat baik dari tuan saya terima dan insya Allah akan dikerjakan, mohon doa nya tuan, semoga calon suami saya adalah seseorang yg benar2 rela dan ikhlas utk dakwah ilallah :) (amiin ya Allah)

semoga Allah berikan kekuatan pada tuan serta ahlia nya, saya, dan seluruh ummat di muka bumi ini utk bisa mengamalkan agama dengan sempurna.. amiin.. amiin ya Allah


jazakallah khairan katsira ya tuan :)



(wah,komentar yg penuh doa... semoga yg membacanya pun ikut meng-amin kan... :D)

Happy Oxone

Yayasan Askar Ramadhan

Kedai Sehat