Wednesday, September 16, 2009

aku dan i'tikaf

ini pertama kalinya kudengar
puluhan suara bergabung menjadi satu
untuk memuji-Mu
Ya Allah..



Beberapa hari yang lalu, teman2 kesayangan Na mengajak Na untuk i'tikaf. Apa itu i'tikaf? itu loh.. kita bermalam sambil menyibukkan diri untuk beribadah di dalam masjid. Kalau Na ga salah ingat, Rasulullah SAW melaksanakan i'tikaf di 10 malam terakhir bulan Ramadhon. Bolehkah anak perempuan i'tikaf ?? Alhamdulillah, ternyata kita diperbolehkan untuk beri'tikaf.. selama syarat dan ketentuan dipenuhi


salah satu haditsnya yaitu..

Hukum i’tikaf ini berlaku baik untuk muslim ataupun muslimah sebagaimana yang kabarkan oleh Shafiyyah رضي الله عنها ketika beliau menziarahi Nabi صل اللة عليه وسلم pada saat i’tikaf : “Adalah Nabi صل اللة عليه وسلم (beri’tikaf) di masjid dan di sisinya terdapat istri-istri beliau (sedang beri’tikaf pula)…”. HR. Bukhari dan Muslim


Berhubung saya baru pertama kali ada keinginan untuk i'tikaf (maklum, baru tobat sekarang) dan Alhamdulillah dapat pula izin dari Mamah.. akhirnya dengan segala perasaan yang penuh DAG DIG DUG.. saya pun menyiapkan diri untuk beri'tikaf bersama 3 teman kampus di salah satu Masjid di Jakarta

Amat terkesima dengan jemaah yang hadir pada saat itu. Dari yang masih baby sampai grandma.. pun turut berlomba-lomba mengejar 10 hari terakhir bulan Ramadhon. Dari yang bidadari ber-cadar (*uhuk) sampai calon bidadari (anak perempuan yang belum berjilbab dan moga Allah beri hidayah untuk mereka..amiin ya Allah) juga ikut serta. Dari yang memakai pakaian yang terlihat 'Wuaaah' sampai ' wah..' (kasihan maksudnya) juga ga mau kalah..



Tapi ketika kami bersatu merapatkan diri dan bersujud dihadapan-Nya..

kupikir..



Subhanallah.. kami ini menjadi lemah karna saat bersujud semua sama. Tak ada yang beda jabatan, tak ada yang beda derajat, tak ada yang beda rupa.. kami semua sama2 tunduk kepada Allah Sang Pencipta..





Benarlah apa yang disampaikan oleh sahabatku.. jika kau ingin hidup akan agamamu maka kondisikanlah dan buat suasana sekitarmu hidup akan agama..


Disana, mau ga mau jadi ikut 'hanyut' dengan kondisi tiap jemaah yang sibuk dengan tilawahnya. Rasanya jadi malu sendiri kalau kita malah asyik ngobrol dan canda tawa sedangkan depan-belakang-kiri-kanan kita duduk khusyu' membaca kalam Allah

Ruangan itu seolah2 seperti diisi oleh ribuan lebah.. yang sibuk berdzikir memuji Allah.. bahkan tak jarang ditemukan salah satu diantara ribuan lebah yang meneteskan air mata karena takjub dengan Pencipta-Nya..


Ah.. Subhanallah..

Inikah orang-orang yang mendamba cinta-Mu, ya Allah.. ??

(duh, spontan jadi puitis begini... hehe..maaf..maaf.. )


Lanjut,

Tiga temanku yang paham latar belakangku ini (belum pernah ikut i'tikaf), dengan baik hati melayaniku.. Alhamdulillah.. terimakasih teman2ku.. kalian baik2 sekali TT____TT

Na yang datang dengan persiapan i'tikaf seadanya langsung dapat banyak 'sumbangan' dari teman2. Baik itu berupa makanan bahkan sampe obat2an (balsem.. maklum, gampang masuk angin saya..)

Lalu ketika malam makin tenggelam, salah satu teman Na bilang..

" Oh iya, kita nanti sholat lail nya jam 1 malam ya.. 3 juz banyaknya.. "

Na yang mendengar hal itu hanya bisa duduk menatap wajah temanku dengan wajah cukup panik..

" ..??????????!!!!!!!@#$%^?? ti.. tiga juz... ?!!!! "


Singkat cerita, malam itu saya tak mampu berdiri hingga rekaat terakhir (8 rekaat) karna pada saat rekaat ke-5 saya rubuh (kaki sudah gemetaran, perut sakit dan rasanya ingin muntah)

Seusai sholat lail, Na dan teman2 sempat beristirahat sebelum makan sahur. Kami sempat saling tukar pengalaman berkisah " apa yang kau rasakan saat kau berdiri untuk 3 juz lamanya? "


Pada akhirnya kami jadi malu sendiri ketika kami sibuk bilang,


" Duh.. tadi kakiku gemeteran banget ! "

" wah.. kepalaku udah berat.. sakiit banget rasanya !! "

" mending.. lah aku nguantuk'e puoll.. moga2 aja aku tadi sholatnya ga sambil merem.. "

" gimana Rasulullah SAW kakinya ngga bengkak2 ya.. beliau kan kalau sholat lama banget.. "

" yah Na.. situ dah kejauhan mikirin Rosul.. tadi aku kepikirannya sama para sahabat.. mereka kan cuma orang biasa kaya kita.. nabi bukan.. Rosul apalagi.. tapi kalo dah sholat... beuh.. "




Malu rasanya..

Terlebih lagi jadi merasa amat malu karna tak jarang kita memandang remeh pada orang2 yang hidupnya ikut2in gayanya Rasulullah SAW, tapi sesungguhnya yang kita pandang remeh adalah diri sendiri.. karna kita hanya bisa berkata2.. tapi tak bisa berbuat hal yang sama..

Maksudnya gini,

Ga jarang kita nyeletuk ke orang2 yang lagi pengen belajar sholat khusyu' dan memakan waktu yang cukup lama. Kita asik aja caci-maki dia dengan bilang..

" alaaah.. sok alim banget.. pake dilama2in sholatnya.. khusyu' juga kaga.. "

Padahal sebenarnya saat kita berkata seperti itu.. kita malah lebih bodoh dari dia.. jangankan khusyu' dalam sholat.. sholat pun juga ngga...

Astaghfirullah..




Pengalamanku yang pertama dalam i'tikaf di bulan Ramadhon membuat diri ini banyak merenung dan belajar..

Belajar melihat orang lain yang bersungguh-sungguh ingin mencari ridho Allah..

Belajar memakai adab-adab selama di dalam masjid.. (secara gitu, selama ini kan ke masjid cuma buat taraweh doang.. sekarang bermalam di dalamnya.. gimana hati ngga berdebar2?? )

Belajar... yah.. banyak deh...

Terlalu banyak apa yang ingin Na tuliskan sampai ga tau mau nulis apa lagi karna kayanya dah kebanyakan ngalor ngidulnya.. hehe.. maaf ya..






Jadi,

jangan ucapkan selamat hari Raya dulu ya..

Ramadhon belum usai, kawan

hiks..

TT__________________TT


No comments:

Happy Oxone

Yayasan Askar Ramadhan

Kedai Sehat