Monday, July 20, 2009

mau sesuatu yang manis?

sluurrppp.... jadi ngeces lihat gambar ini...


Semua orang pasti sudah kenal rasa. Baik itu pahit, asam, asin, manis.. bahkan yang hambar/sember pun juga termasuk rasa (kok jadi inget hasil masakan saya ya??). Dari segala macam rasa yang sudah diberikan Allah ini pada kita, biasanya.. rasa manis itu dihasilkan dari makanan atau pun minuman yang enak2. Misalnya permen, es krim, susu, buah2an, sirup.. ah..membayangkannya saja sudah membuat air liurku ingin menetes..

Tapi oh tapi, ternyata yang namanya manis itu ngga hanya untuk makanan atau minuman aja. Manis dalam agama juga ada loh...

Ada yang pernah kenal dengan kata " manisnya iman " ?


Salah seorang sahabat Na pernah berkata, bahwa manisnya iman itu bisa dicapai dengan cara mengorbankan seluruh jiwa, harta dan raga untuk agama. Hanya orang-orang tertentu aja yang bisa berkorban kaya gitu.. karna untuk berkorban itu butuh cinta..

Aih..aih... cinta lagi..

Tapi tunggu dulu, maksudnya ini adalah cinta yang amat menggebu2 pada Allah Swt dan Rasul-Nya..

Aih.. aih.. bahasanya berat?

Iya dong, sekarang kan ga jamannya lagi cinta2an.. tapi cinta yang Agung gitu.. (hehehe)

Lanjut ah~

Kalau temen2 mau intip tentang hadits yg membahas 'manisnya iman' ini, coba aja cari di kamus hadits.. nanti ketemu deh.. insya Allah..

Menurut temen2, apa maksud dari manisnya iman?

Kalau menurut Na yang masih bodoh dan lemah ini.. manisnya iman itu, seperti merasakan sesuatu yang "Wooogh!!! " atau " Yeeaaah!!! " atau " Fyuuuh!! " ketika kita berhasil melewati sesuatu rintangan setelah sebelumnya kita penuh berjibaku sampe glundungan untuk tetap bertahan hingga rintangan terakhir itu bisa terlalui

Jika disangkutkan dengan agama, mungkin macam ini contohnya..

Ketika kita sedang berpuasa bukan pada bulan Ramadhan, tentunya godaan itu lebih dahsyat ketimbang kita berpuasa di bulan Ramadhan. Bayangkan saja, saat siang panas terik melejit, orang2 sekitar kita asyik menenggak minuman pelepas dahaga sedangkan kita sendirian asyik menahan haus. Ketika datang waktu istirahat, orang2 sekitar kita asyik menyantap makan siang sambil ngobrol bahkan kadang sambil membahas gosip yang lagi hangat di tipi sedangkan kita sendirian asyik menahan lapar dan menahan godaan ingin ikut bergosip ria..
Poko'e serba sendirian lah.. (bisa jadi dalam satu hari itu, kita sibuk beristighfar sebanyak2nya karna merasa ngga kuat nahan godaan yang segambreng itu..)

Seharian itu kita full berjibaku menahan segala sesuatu yang dapat membatalkan puasa demi menjaga keutuhan puasa kita. Hingga pada akhirnya.. terdengarlah suara adzan maghrib yang mendayu-dayu...

" Allahu akbar.. Allaaaaahu akbar..!!!!!!! "


Gelas berisi minuman teh hangat dan makanan kecil untuk membatalkan puasa sudah siap di tangan.. dan...

" Allahumma lakasumtu.... Allahumma bariklana.... Bismillaaah... "

SRUPUUUUUUUUUUUUUUUUUUUT~

"Ah...................... Alhamdulillah....... enaknya.... "


( waduh.. rasanya seperti lagi puasa saat Ramadhon beneran ini... ahahaha.. sudah tak sabar jadinya merasakan hal yg senikmat itu...)


Bagi Na yang masih bodoh dan lemah ini, kurang lebih pengertian 'manisnya iman' itu hampir sama seperti kisah di atas. Kenikmatan iman itu bisa dicapai setelah kita berjuang.. berjibaku.. mempertahankan keimanan kita dan sampailah pada akhirnya Allah beri kita rasa nikmat itu berupa sesuatu yang 'manis'

Tapi mungkin perlu diingat, semata2 apa yang kita lakukan itu hanyalah karena ingin cari ridho dari Allah. Karena kalau bukan tujuannya ingin dapat ridho dari Allah.. maka nantinya kita cuma dapet 'manis' yang hampa. Macam orang yang berpuasa hanya karena menahan lapar lalu setelah berbuka ya dia hanya dapat pengganti penahan laparnya, sedangkan orang yang berpuasa hanya karena ingin cari ridho Allah maka setelah ia berbuka, insya Allah.. Allah akan beri ridho-Nya pada orang tersebut..


Melihat kenyataan bahwa tidak sedikit orang yang saat ini sudah atau sedang mengorbankan harta, jiwa dan waktu mereka demi agama (demi dapat cinta-Nya Allah dan Rasul-Nya), Na pikir merekalah orang2 yang pernah merasakan 'manisnya iman' itu..

Laki2 yang tiada henti memperbaiki dan menyebarkan dakwah.. perempuan2 yang tiada henti menjaga diri agar terhindar dari fitnah..

Mungkin, mereka2 itulah para pengecap 'manisnya iman'..

Tapi, walaupun mereka sudah merasakan betapa manisnya iman.. mereka tak pernah terlihat berhenti untuk terus mencari dan mendapatkannya.. Apa ada gitu orang yang bilang..

" Ah, saya kan sudah sekian puluhan tahun berdakwah..sekian puluhan tahun pula saya memperbaiki diri.. saya sudah merasakan manisnya iman.. rasanya itu sudah cukup... "


Kalaupun ada.. wah.. sombongkah orang itu? Habis membandingkan dengan Rasulullah SAW, dimana beliau sudah dijanjikan masuk surga, tapi beliau ga berhenti untuk beribadah.. malah bahkan terus berjibaku dalam beribadah...



Untuk kita2 yang masih dalam level newbie begini, rasanya untuk bisa merasakan manisnya iman itu still faar faar awaaay alias masih jauh sekali. Tapi tetep yg namanya mencoba itu ga ada salahnya.. no problemo dengan paham agama yang masih seumur biji jagung, kalau keinginan untuk memperbaiki diri itu ada, insya Allah.. akan dimudahkan nantinya oleh Allah.. (amiin ya Allah)


Yah, tak usahlah kita sibuk bertanya " apa sih rasanya manisnya iman? ". Toh, gimana mau ngerasain 'manisnya iman' kalau kita belum beriman... (Ya Allah... sindiran yang amat dalam buat diri sendiri ini.. TT____TT )


Intinya, Na hanya ingin mengajak temen2 (sekaligus Na sendiri) untuk sama2 semakin memperbaiki diri lebih dan lebih lagi.. hingga tak ada yang harus diperbaiki lagi.. kita sama2 belajar berjuang bagaimana mengorbankan segala2nya demi mendapatkan manisnya iman.. demi mendapatkan ridho dari Allah.. demi mendapatkan cinta-Nya Allah dan Rasul-Nya..




Jadi,

apa kamu suka yang manis-manis ?

:D

1 comment:

mari said...

aku suka yang manis-manis.. roti tawar pake gula, susu, es teh manis, es krim.. (lahh! gak nyambung)

tapi tentunya klo mo dapet itu butuh pengorbanan yah..

harus kerja, ato cari duit, minimal usaha..nabung, baru bisa dapet itu yang manis-manis, belom ngoles roti pake gula nya kan butuh tenaga, ngambil susu ke kulkas juga pake usaha, es teh manis butuh teh untuk di celup dan ngaduk gula.. es krim harus nungguin super dingin taro di kulkas supaya enak....hehe

duh! jadi laparrr >u<

Happy Oxone

Yayasan Askar Ramadhan

Kedai Sehat