Wednesday, June 17, 2009

ketika itik berubah menjadi angsa

dulu takut..
beberapa bulan yang lalu berharap..
kini ternyata malah jatuh cinta..


aih.. cinta lagi..



Sebelum membaca lebih lanjut, postingan kali ini hanyalah sebuah curcol Na. Mungkin tak terlalu banyak manfaatnya tapi Na berharap semoga dengan postingan ini, ada hikmah yang bisa didapatkan.. insya Allah



*********************************************************************************


Lagi dan lagi, kali ini Na dibuat jatuh cinta dengan jilbab lebar. Padahal dulu Na malah takut kalau ngeliat mba2 akhwat yang pake jilbab kelebaran dan kepanjangan. Terlebih lagi dengan mba2 akhwat yang memakai cadar dan semuanya serba hitam. Pikirannya mereka adalah orang2 yang beraliran sesat (padahal diri sendiri juga masih sesat)

Melihat akhwat2 bercadar atau yg berjilbab lebar (yg panjang jilbabnya kaya mukena) lalu memakai pakaian gamis yang besar2, ntah kenapa rasanya 'ribet'. Belum lagi membayangkan mereka berpakaian hitam di tengah teriknya matahari.. aih mak.. pastinya panas sekali. Mereka 'terkungkung' dibalik pakaiannya sendiri. Dengan pakaian sepanjang dan selebar itu, belum lagi katanya mereka suka memakai pakaian yang dobel2.. wah, pastinya repot, ribet, panas, dan pasti pusing.


" Pokoknya aku gak mau kaya mereka ah!! " pikirku


Lalu, Na ga ingat mengapa pikiran seperti ini tiba2 memudar...


Ntah tepatnya kapan, hanya satu yang Na sadari. Sepertinya Na dibuat jatuh cinta dengan pakaian2 yang serba lebar itu oleh seseorang yang saat itu..dibuatnya Na jatuh cinta padanya (horee..curcol again~~). Dia tak pernah mengatakan " aku sangat suka dengan wanita yang berjilbab lebar dan memakai baju gamis ", tapi dia selalu mengatakan tentang syarat dan ketentuan yang benar cara berpakaian seorang muslimah. Mau tak mau mulai-lah timbul rasa malu karna diri ini masih pakai jilbab ala kadarnya, baju yang 'one-piece' plus celana..


Kusadari.. kuakui.. ku jatuh cinta lagi..


Eh, bukan! Maksud Na..


Na sadar dan Na akui bahwa awal keinginan Na memakai jilbab yang mulai panjang dan mulai merintis pula pakai gamis karena Na ingin lebih diperhatikan olehnya. Akhirnya Na membulatkan tekad dan nekat mengambil langkah untuk menjadi akhwat yang berpakaian serba kebesaran. Awalnya agak2 takut dan khawatir dengan komentar2 orang2 disekitar Na. Mulai dari keluarga, tetangga, teman kampus, teman kost-an, sahabat lama dan semuanya. Alhamdulillah, kebanyakan diantara mereka tak ada yang terlalu 'ngena' komentarnya. Umumnya mereka hanya bertanya2,


" Ada angin apa bisa jadi begitu ???? "


Kalau ditanyain begitu, Na hanya bisa senyam-senyum aja. Sambil masih menyembunyikan niat 'buruk' itu, Na terus mengumbar dengan kata2, " ya.. boleh kan pakai pakaian seperti ini? "

Hari demi hari terus Na lewati dengan niat yang terselubung itu. Masih berharap semoga dia menjadi semakin memperhatikan diri ini. Walaupun pada kenyataannya, tak ada perhatian yang lebih semenjak Na berusaha berubah. Semua tetap sama.. hingga kadang Na berpikiran..

" Gak mungkin balik lagi pake baju yang kaya dulu, nasi udah jadi bubur.. tancap gas aja lah!! "

Karena merasa sudah ga berguna lagi ca-per dihadapannya, akhirnya Na berusaha mencari-cari sendiri apa itu arti jilbab lebar dan gamis bagi Na sendiri. Na mencari-cari alasan kenapa Na mau memakainya (secara gitu, alasan pertama saya pakai jilbab yg mulai rada lebar dan pake gamis kan tadinya karna pengen jadi lebih diperhatiin..tapi karena hasilnya tak ada.. ah.. madesu deh..). Lumayan lama dan cukup membuat diri Na jatuh bangun saat mencari jati diri itu..

Tanpa terlepas dari ribuan godaan setan, Na masih sering memiliki perasaan 'ingin dipuji'. Bahkan kini makin merebak, bukan hanya dari dia saja yang ingin Na dapatkan pujiannya melainkan orang lain pun juga.. Ya Allah, kenapa jadi terasa berat begini ??

Sengaja Na mulai mengumpulkan kenyataan-kenyataan (baca buku) tentang adzab Allah terhadap wanita yang mulai sengaja mempertontonkan auratnya pada orang lain yang bukan mahramnya. Na juga mulai mencari tau sebenarnya pakaian yang benar-benar seharusnya dikenakan oleh seorang wanita muslimah itu yang seperti apa. Kesengajaan ini Na lakukan demi mengubur kembali rasa ingin dipuji orang, karena pada akhirnya.. walau senang dengan pujian orang tapi kalau sudah tak dipuji lagi, jadi 'down' (ahaha.. kaya anak kecil banget TT__TT)


Lalu, Na juga ingin mengetahui.. bagaimana orang-orang (khususnya para akhwat itu) bisa menggunakan pakaian terbaik mereka, semata-mata hanya karena Allah ? Mengapa mereka bisa seperti itu sedangkan Na ga bisa ??

Na memang sudah paham dengan ketentuan bahwa jilbab itu harus menutupi dada. Kemudian berlanjut jadi bertanya, jika Allah hanya menentukan batasnya sampai menutupi dada, kenapa para akhwat itu berjilbab bahkan ada yang sampai menutupi betisnya? (ini benar2 kebesarankah??)

Oh ternyata Na menemukan fakta lainnya, ternyata perintah Allah agar wanita berjilbab itu ga cuma sekedar kepalanya aja yang ditutupin tapi aurat yang lain juga! Hokeh, sudah nutupin kepala dan jilbabnya sampai menutupi dada dan aurat lain pun dah ketutup kok. Tapi, jadi penasaran, kenapa para akhwat itu pakenya yang lebar2 begitu? benar2 mereka menyukai sesuatu yang besar nan lebarkah??

Hoayah, ada fakta lain yang Na temukan lagi. Ternyata maksud jilbab itu bukan hanya menutupi kepala dan menutupi aurat2 lainnya. Melainkan bentuk tubuh pun harus disembunyikan juga. Inilah sebabnya kenapa para akhwat itu tak bisa Na tebak, apakah mereka kurus atau ndut (abis ga keliatan sih..). Pantas saja mereka pake bajunya gamis.. bukan celana.. gamisnya juga gamis yang gede bukan gamis gaol gitu logh (bacanya pake logat anak2 muda). Trus jilbab mereka juga bukan jilbab nyang di-iket2 di leher.. poko'e sama sekali ga keliatan deh lekukan tubuh (hebat ya)


Pikiran2 macam ini yang Na jejali ke otak Na tiap saat. Karena merasa belum begitu paham gimana cara mereka bisa 'berubah' seperti itu hanya karena Allah.. akhirnya Na pikir, mungkin dengan mengikuti jejak mereka... sedikit demi sedikit, Na akan menemukan alasan mengapa kini Na jadi ikut2an seperti mereka..



Semata-mata hanya karena Allah..

Hanya karena kecintaan pada Allah swt dan pada Rasul-Nya..


Semata-mata hanya karena ingin mendapatkan ridho-Nya..




Kini,

Ku-ubah jilbab miniku menjadi jilbab yang menutupi kedua telapak tanganku


Ku-ubah baju2 'one-piece' ku menjadi baju2 gamis ala kadarnya (kadang masih pakai gamis punya mamah)

Ku-ubah pola pikirku tentang jilbab lebar dan cadar yang awalnya menyeramkan hingga akhirnya menjadi sesuatu yang kutuju

Ku-ubah keinginanku dipuji oleh orang lain menjadi hanya ingin dipuji oleh Allah swt


Ku-ubah cita-citaku yang semula ingin jadi bidadari dunia menjadi bidadari surga (amiin ya Allah.. amiin.. walaupun terlalu tinggi banget..tapi bolehkan..berharap~)


ini bukan foto ina ya.. hanya berharap semoga kelak bisa seperti beliau..

*************************************************************************


Semoga Allah swt senantiasa mempermudah langkah dan meringankan beban bagi setiap hamba-Nya yang ingin kembali ke jalan yang benar..

Amiin ya Allah..





Jadi,

ternyata mendingan ca-per ke Allah daripada caper ke makhluk-Nya ya

kalau ca-per ke Allah sudah dijamin pasti akan diperhatikan lagi

kalau caper ke makhluk-Nya..

ga ada yang bisa menjamin deh!

:D

9 comments:

mari said...

wihh.. ina, tak terbayang.. eh, belum terbayang dink..

iyah, belum terbayang aku akan 'jalan' sama akhwat bercadar nantinya.. hihihi xp

namaku ina said...

hehe..aku sendiri belum bisa membayangkan berada 'dibalik' cadar.. it's just my wish...

sisanya, kuserahkan pada Allah swt ^__^

mohon doa nya ya :)

aashaku said...

InsyaAllah niat yang baik itu telah membuka seribu rahmat.Semoga diteruskan menjadi amal. Berdoalah agar dimudahkan Allah dalam menepatinya.

suriummah said...

Ya Allah..berikanlah kekuatan buat gadis suci ini menjadi bidadari dunia akhirat untuk seorang wildan yang soleh. Semoga Engkau memberi kekuatan luarbiasa baginya menyimpan pesona dirinya dalam balutan taqwa untuk seorang jejaka nan bertuah. Engkau berikanlah juga kekuatan buat daku istiqomah di jalan ini. Amiin. Dik Na, akak sokong dari jauh. Go on! Fighting!

namaku ina said...

@ ummi aashaku: insya Allah ummie.. amiin ya Allah.. amiin..

@ ummi_chan: subhanallah.. aku mau nangis baca komen dari ummi.... TT___TT

amiin ya Allah.. amiin.. (*speechless )

Semoga Allah senantiasa mengistiqomahkan kita semua.. amiin ya Allah..

Avi Ramadhani said...

Assalamu'alaykum...
Membaca postingan mbak yang ini, seperti membaca pikiranku sendiri.
Jazakillah ya mbak, sudah kembali membangkitkan semangatku. Mudah-mudahan aku bisa segera menyusul mbak untuk bisa berpakaian seperti itu juga. Amin...
Salam kenal..

Unknown said...

MasyaAllah........... indah skl kata2 di blog ini, byk manfaat... makasih ya na.......
smg akupun bisa mjd angsa yg indah......mjd bidadari surga... ratunya bidadari... akupun ign n bharap bs sptmu..... menjadi cantik dimata Allah....... smg suatu saat Allah membuka jalan, sebelum maut menjemput... amin!!..

namaku ina said...

@ ramadhani:
Wa'alaykumsalam warohmatullahi wabarokaatuh.. Alhamdulillah, syukurlah kalau postingan ini ada manfaatnya utk orang2 :)

semoga Allah memudahkanmu dan kita semua ya Mbak :) Amiin.. amiin ya Allah

salam kenal juga Mbak Ramadhani ^__^

@ Fany:

Alhamdulillah.. sama2 Mbak Fany.. insya Allah.. amiin ya Allah, doakan untuk kita2 semua juga ya Mbak :)

(btw, ini ummu fany bukan ya? kok namanya sama :D hehe)

Unknown said...

.bismillah
terimaksih ya mbk posting'nya,dan syapun jga brharap smoga,sya dpat sprti mbak, Aamiin

Happy Oxone

Yayasan Askar Ramadhan

Kedai Sehat