Sunday, November 16, 2008

saat aku menutup wajahku

Jum'at, 14 November 2008

Aku mendapat kabar berita duka dari saudariku yang mengatakan,
" Innalillahi wa inna ilaihi roji'uun... Na.. Ayahnya Yessi.. "

Tanpa melanjutkan kata-kata, kami berdua hanya saling memandang satu sama lain. Lalu ia bergegas untuk mencoba kembali menghubungi teman terdekatnya itu.

Siang itu, setelah mendapat kabar duka.. kami jadi bingung dan hening. Bingungnya karena masalah 'pergi melayat dengan siapa dan kendaraan apa' dan heningnya karena merasa.. 'ini cepat banget...'

Na hanya mengenal Yessi dari Mari. Saat ke JI Expo lalu, kami bertemu. Aku diberitahu oleh Mari, saat hari Minggu lalu.. Ayahnya masih ada.. dan masih menemani Yessi ke PRJ.. dan sekarang.. Allah telah memanggilnya untuk kembali..


Saat mendengar orang-orang melantunkan lafaz, 'Laa ilaaha illallah..'
sekujur tubuhku merinding hebat
membayangkan bahwa aku-lah yang sedang berada di-pembaringan
bahwa aku-lah yang sedang di doakan

Aku berpikir..
Bagaimana proses kematianku kelak?
akankah aku mati dalam keadaan baik?
atau malah melakukan hal yang hina dan membuat Allah murka?

Saat aku mengetahui bahwa ini adalah detik-detik terakhirku,
apakah yang ada dalam pikiranku?
siapakah yang akan kusebut dan kupanggil?

Aku semakin larut dalam sedih,
tak kuasa menahan air mata,
akhirnya aku menutup wajahku,

Yaa Rabb..
Semoga Engkau menghapus segala kesalahan Ayahnya Yessi..
Semoga Engkau menerima segala amalan yang telah dilakukan Ayahnya Yessi..
dan semoga Engkau memberikan ketabahan pada Yessi dan keluarganya..

Amiin Ya Allah..

1 comment:

Anonymous said...

amiiin...

jazakillah ya Na ^^
(mewakilkan yesi juga deh :D )

Happy Oxone

Yayasan Askar Ramadhan

Kedai Sehat