Monday, November 10, 2008

Kisah Nabi Luth a.s dan kaum Sodom

Ada yang ingat akan kisah Nabi Luth a.s beserta kaumnya, kaum Sodom? Kebetulan tadi Na habis 'jalan-jalan' membaca kisah mereka. Sedikit ingin berbagi dan semoga ada hikmah yang dapat dipetik dari postingan ini, insya Allah..

Usia bumi sudah tua. Tak seharusnya perilaku para penghuninya ikut2an 'menua'. Tapi lihatlah kenyataannya kini, tak sedikit orang yang menganggap bahwa 'Gay' atau ' Lesbi' adalah hal yang lumrah bahkan tidak sedikit pula orang yang menyetujui dan berkata bahwa mereka punya kebebasan tersendiri dalam mengungkapkan cinta.

Ya Allah, ampunilah kami yang penuh hina ini ...

Allah SWT telah memperlihatkan murka-Nya kepada kaum Sodom (kaumnya Nabi Luth) dikarenakan mereka melakukan tindakan yang menyimpang dan sangat dilaknat oleh Allah SWT, yaitu homoseksual. Sudah sangat jelas bahwa perilaku mereka sangat menyimpang dari fitrah yang Allah berikan pada kita, dimana Allah telah memberikan rahmat-Nya pada kita untuk menyukai lawan jenis

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir (QS. Ar-Ruum: 21)

( arti 'dari jenismu sendiri' disini adalah manusia, bukan sesama jenis 'gender' )

Di dalam Al-Qur'an, tidak sedikit ayat yang menceritakan mengenai kisah kaumnya Nabi Luth a.s. Baik itu dari perilaku mereka yang lebih menyukai menyalurkan (maaf) nafsu syahwatnya kepada laki-laki, perjuangan dakwah Nabi Luth a.s kepada kaumnya, sampai dengan azab yang Allah berikan kepada mereka.

Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu[*], yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun (di dunia ini) sebelummu?" (QS. Al-A'raaf: 80)

[*]. Perbuatan faahisyah di sini ialah: homoseksual sebagaimana diterangkan dalam ayat 81 berikut.Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas. (QS. Al-A'raaf: 81)

Jawab kaumnya tidak lain hanya mengatakan: "Usirlah mereka (Luth dan pengikut-pengikutnya) dari kotamu ini; sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berpura-pura mensucikan diri." (QS. Al-A'raaf: 82)
Kaum Luth telah mendustakan rasul-rasul, (QS. Asy-syu'araa: 160)
Dan datanglah kepadanya kaumnya dengan bergegas-gegas. Dan sejak dahulu mereka selalu melakukan perbuatan-perbuatan yang keji[**]. Luth berkata: "Hai kaumku, inilah puteri-puteriku, mereka lebih suci bagimu, maka bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu mencemarkan (nama)ku terhadap tamuku ini. Tidak adakah di antaramu seorang yang berakal?" (QS. Hud: 78)

[**]. Maksudnya perbuatan keji di sini ialah: mengerjakan liwath (homoseksuall).
Mereka menjawab: "Hai Luth, sesungguhnya jika kamu tidak berhenti, benar-benar kamu termasuk orang-orang yang diusir" (QS. Asy-syu'araa: 167)

Nabi Luth a.s terus meminta agar kaumnya meninggalkan perbuatan keji tersebut namun selalu dibantah bahkan istri Nabi Luth a.s termasuk golongan yang mendustakan beliau.

Allah membuat isteri Nuh dan isteri Luth sebagai perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua isteri itu berkhianat[***] kepada suaminya (masing-masing), maka suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikitpun dari (siksa) Allah; dan dikatakan (kepada keduanya): "Masuklah ke dalam jahannam bersama orang-orang yang masuk (jahannam)." (QS. At-Tahrim" 10)

[***]. Maksudnya: nabi-nabi sekalipun tidak dapat membela isteri-isterinya atas azab Allah apabila mereka menentang agama.

Karena sikap kaum Nabi Luth a.s inilah, Allah SWT menurunkan azab-Nya yang amat dahsyat. Allah telah meruntuhkan kota tempat tinggal mereka. Allah menjungkir-balikkan tempat mereka berpijak.

Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi, (QS. Hud: 82)
Maka Kami jadikan bahagian atas kota itu terbalik ke bawah dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang keras. (QS. Al-Hijr: 74)

Karna Allah telah menjungkir balikkan kota itu, akhirnya banyak peneliti yang menganggap bahwa kota Sodom adalah kota yang hilang, "The lost of sin city, Sodom". Hal ini membuat para peneliti mencari tau mengenai kabar hilangnya kota ini.

Penelitian arkeologis mendapatkan keterangan, kota Sodom semula berada di tepi Laut Mati (Danau Luth) yang terbentang memanjang di antara perbatasan Israel-Yordania. Dengan sebuah gempa vulkanis yang diikuti letusan lava, kota tersebut Allah runtuhkan, lalu jungkir-balik masuk ke dalam Laut Mati.

Sebenarnya masih banyak penemuan2 lainnya yang membuktikan bahwa kaum Nabi Luth a.s yang telah dikisahkan dalam Al-Qur'an adalah nyata. Berhubung yang lagi buat postingan ini juga harus muter otak saat membacanya, kupersilahkan teman2 untuk membacanya sendiri di sini

===

Saat membaca kisah Nabi Luth a.s beserta kaumnya membuatku sedih sekaligus takut. Bagaimana tidak sedih.. bagaimana perasaan kita jika kita diberikan amanat sebagai pemimpin tetapi orang2 yang akan kita pimpin tak ada yang mau mendengarkan? bahkan mencaci maki dan mendustakan kita? lebih sedih lagi, istri yang seharusnya menjadi teman setia-pun ikut mendustakan kita.
Lalu, bagaimana tidak takut..
Kisah Nabi Luth a.s sudah terjadi di masa lampau dan Allah tidak segan2 menurunkan murka-Nya yang amat dahsyat itu kepada kaumnya pada saat itu juga. Sedangkan sekarang, di zaman serba kaya akan ilmu pengetahuan ini, ternyata kita masih diliputi akan kebodohan. Tidak sedikit orang2 yang sudah paham mengenai agama Islam tetapi tidak sedikit pula orang yang bangga akan ketidakpahamannya. Apakah orang2 yang memiliki perilaku seperti kaumnya Nabi Luth a.s belum tersentuh akan dakwah Islam? Atau mereka termasuk kaum yang dilupakan? Atau kita tidak takut akan murka-Nya Allah, saat Dia menjungkir balikkan kota Sodom, tidakkah kita berpikir bahwa Allah akan memberikan azab yang lebih dahsyat dari itu pada kita?

Semoga dengan postingan ini, tak ada lagi kata 'biarkan saja mereka' ketika kita melihat orang2 yg berperilaku Gay atau Lesbi, melainkan kita mendoakan mereka agar Allah memberikan hidayah kepada mereka. Tak hanya itu saja. Giatkan lagi pengertian bahwa perilaku Gay atau Lesbi adalah sesuatu yang dimurkai Allah SWT, kepada siapa saja. Karna jika kita menganggap bahwa Gay atau Lesbi adalah hal yang biasa, maka kita termasuk golongan mereka. Na'uzubillah..

Alhamdulillah.. akhirnya keinginanku membuat postingan tentang kisah Nabi Luth a.s tersampaikan juga. Maaf ya, banyak kekurangan dimana-mana (tentunya). Jika teman2 ingin membaca lebih banyak lagi, silakan di'intip' dalam Al-Qur'an masing2..

Wallahu a'lam bisshawwab..

9 comments:

Anonymous said...

Assalamu'alaykum wr wb,

"Dan datanglah kepadanya kaumnya dengan bergegas-gegas. Dan sejak dahulu mereka selalu melakukan perbuatan-perbuatan yang keji. Luth berkata: "Hai kaumku, inilah puteri-puteriku, mereka lebih suci bagimu, maka bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu mencemarkan (nama)ku terhadap tamuku ini. Tidak adakah di antaramu seorang yang berakal?" (QS. Hud: 78)

Hmm apa ya maksud ayat ini...
setelah saya mengikuti anjuran Nona Ina untuk mengintip Al Qur'an akhirnya jadi paham.
Ternyata pada suatu ketika datanglah 2 utusan Allah mendatangai kediaman Nabi Luth as., yaitu 2 malaikat yang berwujud pemuda tampan dan rupawan. Bagi kaum sodom yang 'gay', 2 pemuda ganteng ini pastilah membuat mata mereka berbinar2.
Dan datanglah mereka bergegas-gegas
untuk meminta Nabi Luth as. menyerahkan 2 pemuda itu. Lalu Nabi Luth as. yang tidak menghendaki perbuatan mereka,menawarkan putri2 nya (kemungkinan maksudnya adalah para gadis di negeri itu atau bisa juga putri nabi Luth sendiri). Dan Nabi Luth as. sendiri juga merasa tidak enak dengan 2 tamunya ini karena kelakuan kaumnya.
Setelah membaca keterangan ini, jadi mengerti kan maksud ayat di atas. Mohon maaf kalau ada yang salah atau cara menjelaskan saya yg buruk ^^; silakan dikoreksi.

Nah, meneruskan risau Nona Ina ini, saya jadi kepikiran juga. Kalau dulu tiap Nabi berada bersama kaum yg punya tingkah laku buruk secara khusus (misalnya kaum yang suka sesama jenis, kaum yang sehari-harinya suka berperang, kaum yang hanya suka melatih tubuhnya menjadi perkasa, kamu yang suka bermegah-megah membangun bangunan dan peradaban dengan teknologinya waktu itu, kaum yang suka menyembah berhala). Rata2 mereka lalai dan mengingkari Allah sebagai tuhan dan Nabi-nabi mereka sebagai utusanNya.Padahal tiap kali mereka minta bukti, Allah selalu tampakkan mu'jizat kepada Nabi dihadapan mereka.Namun tetap saja mereka ingkar). Maka Allah timpakan adzab yang luar biasa besar yang mungkin gak terpikir oleh kita saat ini, karena hampir2 ini seperti dongeng.

Lalu bagaimana dijaman kita ini, yang semua kelakuan kaum2 terdahulu itu tumplek jadi satu dan dianut masyarakat kita. Bisa bayangkan bakal sebesar apa adzab yang akan Allah turunkan?
Gak bisa dong, adzab kaum terdahulu aja gak terbayang.Eit tunggu dulu, pernah tau tsunami? Aceh pernah jadi sasarannya. Pernah lihat desa-desa dan kota-kota luluh lantak dengan tanah, mayat-mayat bergelimpangan dimana-mana, atau malah pernah lihat secara langsung air yang besar menerjang desa dan kota kalian dengan kekuatan dahsyat? Aku hanya pernah lihat di TV dan cerita dari orang2 yang bersangkutan.Tapi tidak perlu diragukan lagi, ini benar2 menakutkan! dan ini sungguh2 adzab yang Allah turunkan karena kita lalai untuk taat kepada Nya.

Allah sudah mengingatkan dalam Al Qur'an ttg kejadian2 ini, jika kita masih bandel atau malah kita sudah tahu tapi gak mau mengingatkan yang lain. Ya tentunya Allah tidak merasa perlu mendengar pembelaan kita lagi jika di tempat kita sedang diturunkan adzab.Sekalipun tentu saja Allah Maha Pemaaf dan Maha Pengampun.

Alhamdulillah Nona kita yang satu ini sudah mau bersusah-susah membuat peringatan kepada kita dalam blognya. Semoga Allah membalas kebaikannya dan melindunginya dari adzab, baik di dunia maupun di akhirat. Amin ya Allah

Lalu bagimana dengan kita?

wassalamu'alaykum wr wb
~kaka_natsu~

Anonymous said...

ada yang bilang, itu penyakit Na?

ada yang bilang, "bukan mereka yang mau"

Bahkan di Amerika pun ada kaum gay muslim [??]

Dan alhamdulillah, saya normal..

namaku ina said...

@ kaka_natsu: wa'alaykumsalam wr wb.
jazakallah khairan katsira, atas tambahan2nya ya ^^

@ mari: dulu saat kuliah, na dan teman2 pernah membahas masalah ini. Mungkin yg dianggap penyakit jika menyukai sesama jenis jika si penderita itu mengidap 'hermaphrodyte' atau (maaf) memiliki kelamin ganda. Tapi mereka2 yg memiliki kelainan ini tentunya harus hidup dengan memilih salah satu diantaranya. Tentunya Allah-lah yang menghendaki adanya hal tersebut. Dulu sempat ada reality show yang menceritakan tentang perempuan yg menderita hermafrodit ini, saat memutuskan untuk menjadi wanita sejati akhirnya ia belajar bagaimana mencintai pria. Kaum gay yg muslim? jangan jauh2 Ri, disekitar kita juga banyak yg 'muslim' tetapi Gay/Lesbi..itulah sebabnya aku bertanya, apakah mereka2 ini tak tersentuh akan dakwah islam? Alhamdulillah, kita masih normal :D
Yuk.. bantuin yg belum normal ^^

*wah..panjaaaang~

Anonymous said...

bagaimanapun gay dan lesbi adalah penyakit, dari berbagai cerita, biasanya terjangkitnya tidak sekaligus, melainkan pada jangka waktu yang lama, bisa jadi krn salah asuhan sejak kecil dll....

thanx. nice post

ANDI HENDRA AZIES said...

Nice Posting, boleh izin sebarin dakwah yak, ta' taroin di blog gw, tx

Anonymous said...

bisa dibilang itu penyakit, tau tidak saya termasuk didalamnya(tp sekarang sudah tidak) itu seperti narkoba, sekali menceburkan diri susah untuk keluar, kecuali dengan niat yang sungguh sunggu, alhamdulillah sekarang saya sudah merdeka,
sebenarnya
1. itu sebuah penyakit bawaan dari lahir.. gangguan dari dalam otak..
2. lingkungan sekitar, dan pendidikan agama,juga keadaan dalam keluarga(mencari rasa nyaman)
3. sekedar ikut-ikutan

saya bisa dibilang kategori yg pertama, dan yang pling susah untuk di sembuhkan,, sebenarnya bukan untuk disembuhkan tetapi niat yg kuat..

okeh sekedar share,
saya merasa kehidupan saya yg seperti itu dulu sangat bahagia, hanya di dunia, tp saya sering berfikir bagaimana nanti kelak saya akan mati..
bagaimana ALLAH mencabut nyawa saya..saya merasa hidup saya tidak tidak tenang..
sebenarnya tidak ada yg tidak mungkin untuk berubah, niat karena ALLAH itu kunci saya untuk berubah, saya milik Allah seharusnya saya bertaqwa kepadanya, kecintaan saya terhadap Allah mengalahkan cinta saya pada pasangan saya..

saya juga sering mengingatkan teman2 saya yg masih terjerumus, yah memang sulit saya akui..
karena tidak ada niatan dari dalam diri mereka untuk berubah..
bahkan mereka berani bilang "saya sudah seperti ini, saya tidak bisa berubah, saya juga sering berdoa pada Allah.. tp seperti inilah saya"
saya juga sering mengingatkan mereka bagaimana jika orang tua mereka tau mereka pasti akan melukai hati mereka..
mereka cm bilang "ini jalan hidup saya, dan bukan kah orang tua seharusnya bahagia melihat anaknya jg bahagia?"
saya juga sering mengingatkan bahwa bagaimana kehidupan mu di masa depan? mereka cm jwb "berarti kmu belum siap menjalani hidup seperti ini,,"

well itu yg bisa saya share, yg bisa saya lakukan sekrang adalah mengingatkn mereka,,dan mendoakan mereka..
wassalamualaikum,,

Anonymous said...

Hanya gusti allah yg lebih tau dan patut menghakimi,,
Aku adalah termasuk didlmnya**
Di dunia ini tk ada yg sempurna,,dia yg baik hati belum tentu tk membangun gedung yg megah,,dia yg pejabat belum tentu tk korupsi,,dst

Jadi semua itu adl kehendaknya,,tanpa kehendaknya semua tk akan terjadi.

Unknown said...

Sory.. Teman yang sudah tidak menjadi gay, please bantu ane. Bukan niat aja yg sudah tekad. Tapi gangguan otak saya masih menjerumuskan semua ke hal itu.

Saya bingung meninggalkannya. Karna hati saya terlalu lemah...

Unknown said...

Hidup itu pilihan, hidup itu ' ujian'. Seperti seseorang yg berkesempatan menjadi penguasa, maka ada pilihan dia mau menggunakan kekuasaan dng baik Dan amanah, atau menyalahgunakannya.
Begitu jg jika seseorang mulai merasakan dirinya mulai menyukai sesama jenis, apakah dia akan meneruskan sesuatu yg salah itu atau dia melawan dng berpegang teguh pada agamanya? Semuanya adalah pilihan. Ujian sebenernya adalah saat kita menentukan pilihan itu. Alloh tidak akan mengubah suatu kaum kecuali kaum itu sndr.

Happy Oxone

Yayasan Askar Ramadhan

Kedai Sehat