Sunday, August 3, 2008

tujuh indikator kebahagiaan dunia

Ketika ditanya, 'mana yang kau pilih? bahagia di dunia atau di akhirat?' apa jawabmu? rata2 akan menjawab, 'tentunya bahagia di dunia dan akhirat!'

kupikir yang namanya kebahagiaan dunia itu meliputi hal2 berikut ini,
hidup tercukupi (baik itu sandang-pangan-papan),punya suami/istri yg cantik dan kaya, lalu anak2 yg pinter, dsb.

Tapi kl dipikir2 lagi,bukannya kita itu selalu merasa tak tercukupi ya?contohnya aku sendiri. Lihat jilbab yg kupunya dah pada kumel semua, pengen beli yg baru. Sudah dibeli yg baru, jadi melirik ke baju, 'Ah,bajunya ngga mecing (matching) ma jilbabnya', jadilah kubeli baju baru. Sudah puas beli baju baru, melihat keseharianku selalu membawa tas jinjing, lalu iri lihat akhwat2 yg punya tas lucu2, jadi beli juga. Terus dan terus seperti itu. Apakah teman2 juga pernah merasakan hal yg sama denganku?
Lantas bagaimana jadinya kalau kita menginginkan hidup yang serba tercukupi? toh intinya kita selalu minta yang lebih..sampai2 tak bersyukur pada Yang Maha Pemberi Nikmat, Astaghfirullah.. Maafkanlah ke-khilafan kami, Ya Allah!

Tentunya teman2 tau doa sapu jagad, doa minta kebahagiaan dunia dan akhirat, doa yang sering dipanjatkan oleh baginda Rasulullah SAW, yang berbunyi, 'Rabbanaa aatina fid dun-yaa hasanah wa fil aakhirati hasana wa qina 'adzaabannaar'.
Disini disebutkan 'kebahagiaan dunia', kebahagiaan dunia yg seperti apakah yg dimaksud dalam doanya Rasulullah SAW?

Ibnu Abbas ra (salah seorang sahabat Rasulullah SAW yang sangat telaten dalam menjaga dan melayani baginda Rasulullah SAW dan juga telah menghapal Al-Qur'an pada usia 9 tahun) menjawab tentang kebahagiaan dunia.
Ada tujuh indikator kebahagiaan dunia, yaitu:

1. Qalbun syakirun (Hati yg selalu bersyukur)
Artinya hati yg selalu bersyukur itu selalu menerima ada adanya (qona'ah) jadi ngga ada ambisi yg berlebihan dan ngga stres. Kaya contoh Na tadi, dikasih satu malah minta yg lebih lagi. Dah gitu kl ngga dikasih atau dapet jadinya malah stres. Rasulullah SAW mengatakan, 'kalau kita sedang sulit, perhatikanlah orang yg lebih sulit dari kita'. biasanya dikenal dengan istilah 'jangan lihat rumput tetangga' (eh,bener ini bukan ya?lupa..)

2. Al-Azwaju shalihah (pasangan hidup yang shaleh)
Nih,catet buat yg lagi pengen nikah (hey,semuanya juga pengen lah!!).Yang dibutuhin itu pasangan yang shaleh.Ingat loh, di akhirat nanti, yg jadi suami akan diminta pertanggungjawabannya dalam mengajak istri dan anaknya kepada keshalehan. Berbahagialah menjadi seorang istri jika memiliki suami yg shaleh,yg pasti bekerja keras utk mengajak istri dan anaknya menjadi muslim yg shaleh. Begitu pula dengan istri yg shalehah,akan memiliki kesabaran dan keikhlasan yg luar biasa dlm melayani sang suami. Jadi,berbahagialah teman2 yang memiliki seorang istri yg shalehah. (huee..jadi mau..)

3. Al-auladun abrar (anak yg shaleh)
Bagi yg merasa masih menjadi anak2, berbahagialah karna dengan menjadi anak yg shaleh,maka kita termasuk dalam bagian dari indikator kebahagiaan dunia. Gimana caranya biar jadi anak yg shaleh/ah? yg pastinya kita jadi anak yg berbakti pada kedua orangtua kita. Tapi ingat, berbaktinya dalam kebaikan ya, bukan keburukan. Jika ada orangtua yg memerintahkan kita utk patuh dalam hal yg buruk, maka kita wajib meluruskannya tapi dengan cara yg baik ya.Kl orangtua tetap ngga mau, ya kita harus bersabar dan berdoa.

4. Al-biatu shalihah (lingkungan yg kondusif utk iman kita)
Dalam sebuah hadits, Rasulullah menganjurkan kita untuk selalu bergaul dengan orang2 yg shaleh. Karna mereka akan selalu mengajak pd kebaikan dan mengingatkan kita bila kita berbuat salah. Jadi, jangan sebel/marah kl ada temen kita yg mengingatkan kita krn perbuatan kita yg salah. Justru sebaiknya kita bersyukur pada Allah karna telah diberikan teman yang baik hati mau memperhatikan kita.

5. Al-malul halal (harta yg halal)
Naaah,catet lagi.yg buat kita bahagia itu bukan harta yg melimpah ruah tapi harta yg halal.akan lebih berbahagia lagi kl yg hartanya melimpah ruah dan itu semua halal, tapi hati2 loh..nanti diakhirat diminta pertanggungjawabannya atas setiap harta yg diperoleh dan dikemanakan hasil hartanya.

6. tafakuh fi dien (semangat untuk memahami agama)
Maksudnya disini semangat memahami ilmu2 agama islam. Semakin ia belajar, maka semakin terangsang utk belajar lebih jauh lagi ilmu mengenai sifat-sifat Allah dan ciptaanNya. Allah menjanjikan nikmat bagi umatNya yg menuntut ilmu.Tapi teman,jangan lupa,kl sudah punya ilmu,harap disebarluaskan pada orang2 karna lagi2 kita akan diminta pertanggungjawabannya diakhirat nanti.Dan ingat juga,jangan timbul rasa sombong kl punya ilmu.karna tentunya ilmu kita cuma secuil dibandingkan ilmu Allah.

7. Umur yang baroqah
disebutkan kalau umur yg baroqah itu umur yg semakin tua semakin soleh yg setiap detiknya diisi dengan amalan ibadah. Kalau orang yg mengisi hidupnya dengan kebahagiaan dunia semata, maka kelak diusia lanjut ia akan banyak bernostalgia waktu masa mudanya dan cenderung kecewa sama usia lanjutnya karna berpikir masih banyak kebahagiaan dunia yg blm ia lakukan. Sedangkan kl orang yg terbiasa mengisi hari dengan amalan ibadah maka kelak swaktu ia lansia, ia akan merasa senang karna merasa akan mendekati Allah dan ia akan memiliki banyak persiapan menuju akhiratnya


B..banyak ya..kukira cuma dikit ^^;

Yap, begitu saja teman. Semoga bermanfaat untuk kita semua. Insya Allah..

Oh iya, tulisan ini Na ambil dari kebun hikmah (http://kebunhikmah.com/article-detail.php?artid=11). Tentunya banyak kekurangan disana sini, mohon dimaafkan dan dimaklumi ya.

No comments:

Happy Oxone

Yayasan Askar Ramadhan

Kedai Sehat