Sunday, December 6, 2009

deaf-blind

deaf-blind,

Pelajaran kali ini Na dapat dari film dokumenter yang berjudul " deafblind ". Film yang mengisahkan empat orang yang mengalami kerusakan organ mata dan telinga secara bersamaan. Ya.. mereka adalah orang-orang yang mengalami buta dan tuli.. Dua diantara mereka masih anak-anak berusia sekitar 10 - 12 tahun, lalu satu wanita berusia 30 tahun dan terakhir adalah seorang bapak-bapak yang usianya sekitar 40 tahun-an

Awal film ini dibuka dengan kisah salah satu anak (aku lupa siapa namanya), dimana sang Ibu bercerita bagaimana kejadian pertama kali ketika ia mengetahui anaknya mulai tak bisa melihat dan mendengar dengan baik

" ketika ia berusia 3 bulan, aku pernah memperhatikannya dengan seksama. ketika aku menggerak-gerakkan jari ku kian kemari, anakku tak mengikuti gerakan jariku. kucoba berpindah tempat, anakku tetap tak berubah posisi..seperti tak melihat adanya perubahan.. "

Sang Ibu mulai curiga, khawatir terjadi sesuatu pada anaknya. Setelah diperiksakan ke dokter, ternyata benar akan kecurigaan si Ibu pada anaknya. Anaknya mengalami kerusakan pada bagian mata, hingga ia tak bisa melihat dengan jelas (tidak sepenuhnya tak bisa melihat, tetapi ada cahaya yang bisa terlihat)

Belum selesai penderitaan bagi si Ibu, datang lagi ujian ketika anaknya memasuki usia 6 bulan. Dokter mengatakan bahwa anaknya juga mengalami kerusakan pada pendengarannya. Tetapi ia tidak tuli secara total, hanya parsial (sebagian)


Tetapi Ibu ini masih bersyukur.. karena walau anaknya menderita buta dan tuli parsial, anak sulungnya ini masih mampu berkata-kata walau tak begitu jelas. Lain halnya dengan anak yang kedua yang juga mengalami penderitaan yang sama. Anak laki-laki ini juga mengalami deafblind, sedihnya kerusakan pada telinga yang dialaminya adalah total hingga anak ini tak bisa mendengar sama sekali

" Dokter mengatakan, hal ini membuat anakku tak bisa berkata-kata ", sahut si Ibu

" Dia hanya bisa bersuara, tak ada kata.... " lanjutnya

Walaupun begitu, anaknya sudah mengalami kemajuan. Ada beberapa kata yang bisa dimengerti anaknya walau dia tak bisa mendengar sama sekali. Kalau Na ga salah ingat, si anak bisa paham dengan kata2, " halo " dan " lagi " (maksudnya nambah untuk makan, karna si anak ini suka sekali makan sereal gandum ^^ )


Kisah lain, tentang seorang wanita yang menderita deafblind di usia 30 tahun.

Dia menceritakan bahwa dulu, dia masih bisa melihat pemandangan yang ada di taman yang senantiasa ia lewati di sore hari. Melihat hijaunya dedaunan, anak-anak berlari riang kemari, burung-burung dan angsa yang turun ke sungai sambil berenang...

Namun, secara perlahan-lahan.. apa yang biasa ia nikmati itu tak lagi terlihat seperti biasa. Menyadari adanya perubahan kondisi pada diri sendiri, wanita ini pun segera memeriksakan ke dokter

" Betapa kagetnya saya, ketika saya divonis menderita penyakit yang tak bisa disembuhkan dan akan terus mengalami penurunan fungsi.. "

Dokter mengatakan bahwa wanita ini menderita penyakit yang semakin beranjak usianya maka penyakit yang merusak organ mata dan telinga-nya itu pun semakin berkembang

Walaupun begitu, wanita ini tetap bersyukur karena ia masih fasih dalam berbicara...

Kisah terakhir adalah kisah seorang bapak-bapak yang juga mengalami deafblind

Yang membuat Na terkesima, walau ia buta dan tuli.. tetapi pekerjaannya adalah suatu pekerjaan yang tak bisa masuk diakal untuk seseorang yang menderita deafblind, dia adalah seorang tukang bangunan!

Diperlihatkan bagaimana si bapak ini memotong kayu yang tebal dengan menggunakan mesin pertukangan (ah, aku ga tau apa namanya itu... pokoknya kalau mesin itu dihidupkan, bunyi-nya bisiiiing sekali.. "DZIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIING" .. ya..kurang lebih begitu ^^; )

Bapak itu berkata, (dengan logat yang tak seperti orang normal berbicara)

" orang-orang normal yang bekerja sebagai tukang bangunan hanya bisa melihat kerapihan mereka bekerja dengan mata, tetapi kalau saya dengan sentuhan "

( membayangkan..kok bisa ya si bapak itu ga terluka dengan mesin itu, padahal kan dia buta dan mesin itu punya alat pemotong yang tajam sekali.... subhanallah..)

Ketika ditanyakan, " apa pendapat anda tentang kenyataan yang sekarang anda hadapi? apakah anda marah pada Tuhan karena mendapat ujian yang seperti ini? lalu apa rencana anda di masa depan? "

Bapak ini menjawab,

" Apa yang saya alami ini saya anggap sebagai anugerah dari Tuhan. Saya memang pernah bertanya-tanya mengapa hal ini terjadi pada saya, tapi kemudian saya pun harus tetap melanjutkan hidup saya. Jika saya terpaku akan keadaan saya yang buta dan tuli ini, itu hanya akan membuat saya semakin sakit dan tak menghargai hidup yang sudah diberikan Tuhan pada saya. Rencana saya di masa depan adalah ikut membantu program-program kesehatan bagi penderita yang sama seperti saya, saya ingin menjadikan diri saya bermanfaat bagi orang lain.. "


*****************************************************************************

Selesai menonton film dokumenter itu, rasanya makin banyak2 bersyukur dengan apa yang saat ini sudah Allah berikan untuk Na. Sambil terus membayangkan, bagaimana dunia mereka yang mengalami kebutaan dan tuli.. terperangkap kah mereka dalam dunia mereka sendiri yang tak nampak dengan jelas atau mendengar secara detail ?

Saat ini, memang Na mengalami penurunan fungsi mata. Yap, Na memakai kacamata dengan minus yang lumayan tebal bagi usia Na. Apa-apa yang kulihat tanpa menggunakan kacamata, hanya seperti melihat dalam air. Burem.. ^^;

Jika teman2 ingin tahu, seperti apa yang aku lihat jika tanpa menggunakan kacamata.. inilah hasilnya..



( yang A adalah penglihatanku jika menggunakan kacamata, dan B kalau kacamatanya dilepas)


Begini pun sudah sewajarnya Na harus bersyukur, jika membandingkan dengan orang-orang diatas yang mereka hanya bisa melihat cahaya, warna pun tak semuanya terlihat.. Subhanallah...



Mata dan telinga..

Dua nikmat dari Allah yang diberikan untuk kita secara cuma-cuma tetapi Allah tidak sia-sia dalam menciptakan sesuatu

Allah tak berhajat pada mata dan telinga untuk membuat manusia melihat dan mendengar ciptaan-Nya. Mata yang buta tetap bisa 'melihat' dan telinga yang tuli pun tetap bisa 'mendengar'

Tetapi mata dan telinga berhajat kepada Allah, agar mata bisa menampilkan pemandangan ciptaan Allah kepada makhluk-Nya dan telinga bisa menangkap suara yang Allah berikan kepada makhluk-Nya

Allah kuasa makhluk tak kuasa





Lagi dan lagi, kembali ke pelajaran kebesaran Allah. Betapa sombongnya diri ini karna jarang bersyukur atas nikmat Allah yang satu ini. Seberapa sering mataku kugunakan bukan untuk melihat sesuatu yang berguna untuk di akhirat nanti? seberapa sering kugunakan telingaku ini untuk mendengar hal-hal yang membuatku menyesal di akhirat nanti? padahal nanti, mata dan telinga akan menceritakan segalanya... tentang apa yang sudah kuperbuat pada mereka...

Ya Allah..

Lindungilah mata dan telinga kami..

Jadikan mata kami ini sebagai mata yang membantu kami masuk ke dalam surga-Mu

Jadikan telinga kami ini sebagai telinga yang membantu kami terhindar dari neraka-Mu


Amiin ya Allah..





Jadi,
sudahkah hari ini kita tak melakukan kemaksiatan akan mata dan telinga kita?

No comments:

Happy Oxone

Yayasan Askar Ramadhan

Kedai Sehat