Tuesday, December 1, 2009

betapa palsunya cintamu

cinta..cinta..cinta

subhanallah.. baru juga sembuh sudah ngomongin cinta..



Belakangan ini, setelah melewati ujian yang cukup menukik bagi Na.. Allah kembali 'menggeber' Na dengan ujian yang senantiasa datang menghampiri. Satu ujian yang sungguh.. dibuatnya Na tak berdaya, merasa lemah.. merasa hina.. ah.. ntahlah, rasa sakitnya melebihi sakit yang nyata

Sakit karena cinta

Hiiy... geli dengernya~

Tapi, kalau boleh jujur.. tentunya banyak bukan yang pernah mengalami hal ini? (atau ada yang ga pernah??)




Seharusnya, hanya Allah-lah yang boleh menempati singgasana-Nya di dalam hati kita. Hingga, mau gimana pun kita disakiti cinta kepada selain Allah maka itu tak-kan berpengaruh apa2 pada kita

Ribet ye bahasanye? hehe.. maksud aye gini..

Saya yang lemah ini, belum bisa memasukkan kebesaran Allah ke dalam hati saya. Kalau ditanya, cintakah saya pada Allah.. tentu, saya akan jawab.. " cinta bangeet!! " Tapi ketika saya mengetahui bahwa orang yang saya cintai melakukan sesuatu yang membuat hati saya terluka, saya bisa mengeluarkan berbagai jenis reaksi yang ngga jelas apa maksudnya. Ntah itu bermuram durja, hening, manyun, bengong, diem.. bahkan ujung-ujungnya menangis..

Aisshh... lemah niaan saya ni.. hanya pasal seperti itu saja dah bisa buat saya mojok di kamar yang pojok sambil sesungukan

Lantas mana bukti dari jawaban " cinta bangeet!! " sama Allah???


Betapa palsunya cintamu, Na..


Itulah yang semalam Na renungkan..

Malu bukan main, ketika diri ini sibuk memperlihatkan bahwa " Ya, aku sangat cinta pada Allah! ", tapi buktinya tak ada.. ngomdo.. alias ngomong doang

Sewajarnya, jika memang kecintaan pada Allah itu benar adanya. Maka, mau disakiti seperti apapun hati ini, takkan ada reaksinya pada kita karena hati kita sudah jadi milik Allah. Tapi ternyata.. cintaku palsu.. cinta yang hanya di mulut saja.. tapi tak ada di hati...


Betapa beruntungnya teman-temanku yang benar2 memiliki Allah di dalam hati mereka. Hanya Allah yang berada di dalam hati mereka, karena Allah sudah memasukkan kebesaran-Nya di tiap-tiap hati mereka...

Betapa irinya aku pada mereka, karena cinta mereka yang begitu jujur. Kecintaan mereka yang mendalam sehingga pengorbanan mereka yang begitu mujahadah tak lagi diungkit-ungkit hanya demi mendapatkan ridho Allah


Palsunya cintaku ini bisa jadi karena Na tak pernah berkorban untuk agama Allah. Na belum pernah mengorbankan harta, waktu dan diri demi menegakkan kembali agama Allah. Sekalinya berkorban pun, itu dengan semaunya.. bukan semampunya...

Bersedekah dengan duit kecil, padahal masih ada duit yang jauh lebih besar..

Mengikuti pengajian dengan terpaksa dan manyun2 apalagi kalau sudah kelamaan, padahal kalau main internet di-jabanin sampe tengah malam bahkan sampai begadang..

Sedangkan untuk mengorbankan diri... rasanya aku belum pernah...


Astaghfirullah.. ya Allah.. maafkan aku yang lemah ini..


Ujian 'cinta' ini takkan ada pengaruh baiknya jika semakin hari aku tak memperbaiki diri. Sama seperti selalu jatuh di lubang yang sama, bahkan mungkin malah membuat lubang yang lain dan sengaja menjatuhkan diri kedalamnya..


Ya Allah, berikanlah kami hakikat tentang iman

Ya Allah, masukkanlah akan kebesaran diri-Mu dalam hati kami dan keluarkanlah kebesaran makhluk-makhluk lain dalam hati kami

Ya Allah, anugerahilah kami akan cinta yang sebenar-benarnya cinta pada-Mu

amiin.. amiin ya Allah..




**************************************************


Di suatu negeri
Ada seorang Raja memiliki keahlian memanah
Keahlian sang raja sangat tersohor

Suatu hari
sang raja mendemonstrasikan keahliannya itu di alun-alun kerajaan
Disaksikan oleh orang dekat raja dan bebeberapa prajurit kerajaan

Di gantunglah sebuah jeruk sebagai sasaran panah
Dengan mudahnya Sang Raja membidik sasaran tanpa meleset sedikitpun
Akhirnya, jarak memanah diperjauh, ternyata dengan mudah juga sasaran terbidik

Kemudian Sang Raja memerintahkan
Agar digantung sebuah duku sebagai sasaran
Dengan sekali bidik, duku hancur terkena sasaran

yang hadir takjub

Akhirnya seorang prajurit diperintahkan untuk melempar sebuah duku
Sang Raja membidik duku sebelum jatuh ke tanah
wuzzzz.........
Ternyata duku itu pun hancur dengan sekali bidik

Seluruh yang hadir sejenak melongo, takjub

Sang raja bertanya pada seorang prajurit kerajaan di sampingnya

" Pecayakah kau, bahwa aku ahli memanah ?"
" Sangat-sangat percaya Tuanku......" jawab sang prajurit
" Kenapa percaya?" tanya sang raja
" Karena saya melihat dengan mata kepala kemampuan tuanku tadi", jawab si prajurit

Dipanggillah seorang prajurit lainya, diperintahkan untuk membawa sebuah sebuah manggis
Ditaruhnya manggis itu di atas kepala prajurit di sampingnya

" Sekarang berdirilah di bawah pohon itu " perintah sang raja sambil menunjuk sebuah pohon beringin 15 meter dari tempat berdirinya

Sang prajurit menurut dengan penuh ketakutan

Maka bersiaplah sang Raja membidikkan anak panah
sasarannya buah manggis di atas kepala prajurit

Si Prajurit berdiri dengan muka memutih karena takut
Badannya gemetar, celana nya basah oleh air kencing

Raja tersenyum, busur panah di turunkan

Di dekatilah prajuritnya
Ditepuk bahunya dengan lembut

" Wahai prajuritku,
Sudah lama kau bersamaku
Kau mendengar kemampuanku
bahkan......
kau telah melihat kemampuanku dengan mata kepalamu sediri,
dan kau percaya akan kemampuanku
namun.........
kau belum meyakininya.
Seandainya ada yakin di hatimu akan kemampuanku, tentu kau tidak takut".

" Namun aku tidak akan mengujimu melebihi kemampuanmu" lanjut sang Raja sambil mengambil manggis di atas kepala prajuritnya.

===================================

Sungguh
Alloh yang menciptakan
Alloh yang memelihara
Alloh yang memberi rezeki
Alloh maha melihat
Alloh maha mendengar
Alloh maha mengetahui
Tiada yang haq di sembah selain Alloh dan Muhammad adalah utusan Alloh

Sampai detik ini
Keyakinan akan hal itu masih ada di dada kita

Namun.....
Benarkah itu berupa keyakinan ?
atau sekedar kepercayaan ?

Seekor beo bila dilatih ucapkan " Alloh...Alloh" maka karena seringnya dilatih dia akan fasih
namun sefasih apapun dia mampu ucapkan, saat kucing menerkamnya, yang keluar adalah bahasa aslinya dia " cietttt......"
Sebab selama itu lafadz yang di ucapkan beo datang dari lisan, bukan dari keyakinan

Hari ini
Mudah bagi kita saat ini untuk mengucapkan
Alloh Maha Besar,
Alloh Ahad,
Alloh Kuasa,
Alloh yang memberi rezeki,
Alloh yang memelihara

Tiada yang haq di sembah selain Alloh

namun.............


saat malaikat maut menghampiri
mampukah kita mempertahankan ucapan itu ?

Dengan melihat dan mendengar bisa datang rasa percaya
namun keyakinan hadir hanya dengan amal dan pengorbanan

Mungkin kita sudah pernah korban harta kita untuk agama
Namun pernahkah kita mengorbankan waktu dan diri kita untuk agama ?

Karena pekerjaan, mungkin kita harus meninggalkan keluarga kita
namun pernahkah keluarga kita mengalami ketidakhadiran kita beberapa saat karena agama ?

Mungkin kita pernah dicaci, dihujat atau di cueki orang karena pekerjaan kita, namun pernahkah sekali saja kita dicibir orang karena kita menyampaikan agama ?

Kalau belum pernah,
Lisan yang mengucapkan bahwa
Alloh yang memberi rezeki saya dan keluarga saya,
Alloh yang memelihara saya dan keluarga saya,
Alloh menjaga saya dan keluarga saya,
baru sebatas kepercayaan belum pada taraf yakin



Sungguh mengherankan
kau penuhi botol dengan tinta
saat pecah berantakan
kau berharap madu keluar daripadanya

[***]

No comments:

Happy Oxone

Yayasan Askar Ramadhan

Kedai Sehat