Wednesday, December 30, 2009

aku kah pilihanmu ?


apakah ini pilihanmu?



Beberapa hari yang lalu, kita baru saja merayakan tahun baru Islam 1431 Hijriyah. Normalnya dan sepatutnya, sebelum kedatangan tahun baru ini.. kita sudah siap dengan segala rencana yang ingin dikerjakan di tahun depan, sehingga ketika datang tahun yang baru.. kita sudah siap untuk melaksanakan rencana-rencana itu,


sebaik-baik perencana tentunya akan kembali ke Allah karena Allah-lah Yang Maha Perencana


Jika ditanya sudahkah aku membuat rencana? mungkin iya dan mungkin tidak. Berhubung Na bukan tipe yang suka membuat " to do list" , jadi semua rencana hanya terekam di otak. Berhubung Na ini lumayan pelupa, jadi terkadang rencana-rencana yang pernah Na pikirkan hanya tinggal jadi wacana saja.. (hey, aku membuat frase yang indah ya.. belakangnya huruf 'a' semua :D ) -> mulai deh..


Sepertinya Na masih menyukai untuk mengenang kejadian-kejadian di masa lalu. Masa dimana Na mulai 'menjajaki' untuk berkenalan dengan usaha dakwah. Masa dimana Na mulai melakukan peralihan dan perubahan-perubahan yang cukup luar biasa bagi Na, anak perempuan yang serba biasa ini ...

Jika ditanya, apakah aku pernah merencanakan hal itu semua? jawabku, tidak

Aku tak pernah merencanakan kalau aku ingin mengenal usaha dakwah di tahun kemarin. Aku juga tak pernah merencanakan kalau aku ingin mulai hijrah untuk sok2-an ikut hidup sunnah (walau sunnah yg dikerjakan hanya secuil) di tahun yang sama..

Tak pernah kubayangkan (apalagi untuk merencanakan) kalau aku bisa 'akrab' dengan orang-orang yang terjun langsung dalam usaha dakwah. Mana pernah terbesit dalam keinginanku untuk mau berteman dengan wanita-wanita yang tiap berucap hanya kebesaran Allah saja yang disebut. Terlebih lagi untuk menjadikan diri ini sebagai 'adik' mereka...

Subhanallah..


Tahun kemarin, aku juga tak pernah berencana bisa 'hadir' dalam kehidupan anak-anak yang tinggal di bantaran sampah pabrik. Tak ada niat ingin menjadi guru bagi mereka. Terlebih lagi untuk menjadi guru Iqro' yang di mata orang (atau dalam mataku sendiri) itu hanyalah pekerjaan biasa.. bahkan tak sesuai jika dikatakan sebagai sebuah profesi. Tak bisa membayangkan itu semua bisa terjadi di tahun lalu... karena aku memang tak pernah membayangkannya dalam anganku.. apalagi untuk merencanakannya....

Aku pun tak pernah membayangkan bahwa aku akan mengalami operasi pengangkatan kista. Tak pernah terbesit dalam benakku selama berbulan-bulan aku akan bolak-balik ke Rumah Sakit. Tak pernah memikirkan aku akan 'tidur' dalam meja operasi.. dan tak pernah terbayang.. akan ada luka operasi di badanku...


Allah kuasa dan makhluk tak kuasa


Sebuah pelajaran yang teramat dahsyat yang pernah Na terima. Pelajaran dimana Allah benar-benar memperlihatkan padaku betapa Besar Kekuasaan-Nya dan betapa lemahnya diri ini..


Aku pernah merenungkan.. apakah yang sedang terjadi dalam diriku ini adalah pilihanku ?


Teringat dengan sebuah hadits yang menyebutkan bahwa dulu, baginda Rasulullah SAW pernah diberikan pilihan oleh Allah SWT, apakah ia mau menjadi seorang raja dan nabi atau menjadi seorang hamba dan nabi. Kemudian Rasulullah SAW menjawab, " Saya memilih menjadi seorang hamba dan nabi " (HR. Imam Ahmad)

Na baru mengetahui, ternyata apa yang sedang terjadi saat ini adalah sesuai dengan keinginan dan pilihan kita sendiri karena sesungguhnya Allah SWT telah memberikan pilihan pada kita.. mau jadi hamba-Nya yang beriman atau tidak.. itu terserah padamu..


Mungkin ga wajar ya, bagi seseorang yang sudah diselamatkan dalam hidupnya namun tidak berterima kasih pada sang penyelamat.. Begitu juga kita, yang merasa sudah diselamatkan Allah SWT dengan pemberian hidayah-Nya pada kita, tapi kita sampai sekarang ga juga bersyukur pada Allah akan nikmat yang tiada bandingannya ini.. ( ga tau diri banget ya T__T )


Setelah memikirkannya lagi... ternyata sekarang Allah memberikan pilihan lagi padaku.. maukah engkau menjadi hamba-Ku yang pandai bersyukur atau menjadi hamba-Ku yang kufur ? itu terserah padamu...


Yuk'ah teman... sama2 kita memilih jalan hidup yang lebih baik,
diberi nikmat hidup di dunia sama Allah agar kita bisa 'puas' mencari perbekalan sebaik-baiknya untuk di akhirat nanti.. jangan sia-siakan pilihan ini.. biar nanti waktu di akhirat, kita ga menyesal karena sudah menyia-nyiakan kesempatan.. Amiin ya Allah..






Jadi,

sudahkah kita bersyukur karena menjadi orang pilihan Allah SWT ?

3 comments:

mari said...

wahay Ina yang selalu positif, hehe.. sekarang aku malah lagi berada dalam kebimbangan yang luar biasa... sepertinya aku belum bisa jadi hamba yang pandai bersyukur yah...

bila hati ditarbiyah.... said...

Assalamualaikum wbt wahai sahabiahku nun jauh di sana...terima kasih atas nasihatmu wahai teman. Allah swt maha berkuasa...hidayah juga milikNya.

namaku ina said...

@ mari: semoga Allah menghilangkan kebimbanganmu dan membimbingmu menuju jalan-Nya yg Ia ridhoi.. amiin ya Allah

bukankah dgn merasa diri ini belum menjadi hamba yg pandai bersyukur akan menambah semangat kita utk berusaha menjadi hamba yg senantiasa bersyukur? :)


@ annur: wa'alaykumsalam warohmatullahi wabarokaatuh.. Alhamdulillah, syukurlah jika ada manfaatnya.. ya.. hidayahpun milik-Nya..

Happy Oxone

Yayasan Askar Ramadhan

Kedai Sehat