Thursday, February 5, 2009

maafkan aku..



ada yang tak bisa tidur semalam?

sama donk!


Dua hari yang lalu dan kemarin adalah hari yang 'berat' buat Na. Kenapa? heung.. biasa, si setan penggoda itu mulai berhasil memancing emosi Na dan Na dibuat 'gelap' olehnya dengan menggunakan alasan 'kedatangan tamu' adalah penyebabnya.. (hiks, Ya Allah.. Maafin Na ya... )

Hari ini, alhamdulillah.. setelah semalam menangis meraung2 minta maaf sama Allah.. Na kuatkan diri untuk berkisah.. (yg sejujurnya pula, kisah ini Na tulis sebagai permohonan maaf..)

Ada apa kah gerangan dengan diri si itik yang masih bodoh dan ingusan ini??


* Selasa, 3 Februari 2009 *

Yah, benar dugaanku.. aku lagi tak diizinkan shalat sama Allah.. pantas saja kok daritadi Na merasa emosi nya mulai amburadul ga karuan lagi. Perihal sepele seputar 'perasaan' mulai lagi menggoyahkan hati ini.. aah.. astaghfirullahal'adziim.. sudah Na.. biarkan saja.. biaaar.. masa begitu saja sudah marah..

Hey, marah???? yg benar saja??? apa iya?? masa' sih???

- dan malam pun berlalu dengan pertanyaan menggantung dalam batin si itik. Dengan badan yang terasa makin melemah, si itik hanya bisa tergeletak 'tewas' di kamar tidurnya -


* Rabu, 4 Februari 2009 *

Sepertinya aku butuh Mamah disampingku

Yap, hari ini aku merasa tak kuasa jika harus mengasuh Naura sendirian. Dengan badan yang mulai lemah dan lesu, aku khawatir nantinya terjadi apa2 dengan Naura. Alhasil, kuminta Uni-ku untuk menyampaikan pesanku pada Mamah agar beliau bisa datang menemaniku (dengan catatan, datang kalau hanya ada yg mengantar.. tapi kl naik angkot lebih baik jangan..)

Hari makin siang dan Mamah pun belum datang. Sempat ingin berkaca2 pula, rasanya makin madesu.. sudah hati ini lumayan terkoyak karena masalah 'perasaan', apa jadinya jika nanti Mamah benar2 tak bisa datang? hancurlah hati ini..

Tapi, Alhamdulillah...ternyata Allah mendengar pinta si itik yang merasa sedang disakiti..

Mamah datang tepat pukul 12.oo siang saat adzan dzuhur berkumandang. Dan tepat pula dugaanku, beliau nekat naik angkot karena di rumah tak ada orang yg bisa mengantarnya. Aku tak mampu 'mengomeli' beliau karena kenekatannya itu.. hanya mampu berkata, " Mah, lain kali jangan naik angkot lagi ya.. jauh Mah... " dan Mamah pun hanya menyahut, " iya.. iya.."

Serasa minum obat mujarab, begitu melihat wajah Mamah.. si itik pun dengan izin Allah langsung pulih (walau di siang harinya 'tewas' seketika). Tak henti-hentinya beliau menyuruh si itik agar makan banyak, minum vitamin, dan teman2nya..
Ntahlah, si itik termasuk orang yang kalau belum jatoh, belom kapok... (ahaha.. menyeramkan ya...) dan sebenarnya, semakin sering nasehat itu didengar.. si itik makin kegirangan.. " setidaknya, ada satu orang yang memperhatikan kondisiku.. "

Hari pun mulai malam dan Mamah harus kembali pulang. Kupikir, keadaan mulai membaik sekarang.. tapi ternyata tidak.. lagi-lagi Allah memperlihatkanku ujian yang tak kusangka-sangka..

Lagi-lagi 'perasaan' ini di bolak-balikkan oleh-Nya. Rasanya detik itu setan sedang membisikkan perkataan-perkataan yang semakin membuatku tak kuasa menahan diri pada telingaku

" Diam kau.. diam kau.. diaaaam.. !!!! "

Karena merasa tak kuasa menahan emosi, akhirnya kuputuskan untuk segera tidur. Saat ingin tidur, sudah menjadi kebiasaanku untuk bersiwak dan berwudhu dahulu. Ketika masuk ke dalam kamar, kulihat tasbih biruku disamping komputer..

" Daripada aku menangis meraung-raung karena sesuatu yg sebenarnya tak perlu kutangisi.. lebih baik aku menangis meminta maaf sama Allah... "

Mulailah kubaringkan badan ini sambil memegang tasbih itu. Belum juga mulai, air mata ini sudah meleleh..

Aku malu sekali sama Allah. Benar2 aku telah mempermalukan diri sendiri dihadapan-Nya..
Betapa lemahnya diri ini, hanya karena persoalan yang...


Ya Allah.. Na minta maaf... Ya Allah.. sungguh.. Ina minta maaf...
Ina munafik sekali.. selalu mengumbar pada orang banyak mengenai cinta pada Allah dan Rasul-Nya namun kenyataannya, aku tak seperti itu..

Ya Allah.. Na minta maaf... Ya Allah.. Na ga tau lagi, kepada siapa Na harus minta maaf.. Karena hanya Engkau-lah yang mampu memaafkan kesalahan-kesalahan ini..

Ya Allah.. Na mohon.. maafin Na.. Maaf Ya Allah.. Na belum bisa memasukkan Engkau ke dalam hati ini.. Na terlalu bodoh untuk melakukan hal sebesar itu..


Malam itu pun rasanya muka ini sangat panas.. panas karena malu dan karena takut..

Aku tak bisa membayangkan, bagaimanakah perasaannya seseorang.. jika yang sedari awal ia telah memberikan segalanya untuk orang yang dikasihinya.. yang dicintainya.. tapi pada akhirnya, orang tersebut tak satupun terbesit dalam hatinya untuk kembali mencintainya.. jangankan untuk mencintainya kembali, ucapan 'terima kasih' pun tak pernah terpikirkan..

Itulah yang apa yang kupikirkan semalam (dan membuatku tak bisa tidur)

Aku membayangkan bagaimana perasaan Allah dan Rasul-Nya melihat kehinaan, kenistaan, kemunafikkan dan kejahatan2 lainnya yang sering kita lakukan (termasuk aku sendiri) baik itu yang disadari atau tidak

Allah SWT, yang telah menciptakan manusia dengan bentuk yang sebaik-baiknya, yang memuliakan derajat manusia dari makhluk2 lain yang telah diciptakan-Nya, yang telah bertanggung jawab atas kehidupan manusia, dan ...

sekarang.. aku yang bodoh ini malah terus2an membuat kesalahan.. dan bertanya2... " setidaknya, sekali saja Na.. bahagiakanlah Allah.. senangkan lah hati Allah... tak mampu kah kau?"

Mengingat tiap detik napas ini senantiasa melakukan kesalahan, akhirnya aku hanya bisa meminta maaf pada Allah sambil menangis seperti seorang anak yang takut diomeli oleh Ibunya karena sudah melakukan kesalahan


Lalu, mencoba mengingat kebaikannya Rasulullah SAW pada umatnya...

Bayangkan.. Rasulullah SAW tlah meminta pada Allah agar perintah shalat tak jadi 50 kali dalam sehari demi umatnya, dan beliau harus bolak balik memohon pada Allah agar angka 50 itu turun menjadi lima, karena ke-khawatiran beliau pada umatnya. Segitu sayangnya Rasulullah SAW dengan umatnya, hingga saat menjelang wafatnya beliau.. Rasulullah SAW berkata... " Umatku.. umatku.. umatku... "


Sungguh, betapa hina nya diri ini.. mengatakan ingin belajar hidup seperti Rasulullah SAW.. padahal di hatiku belum tertata dengan baik, agar Rasulullah SAW bisa ikut 'duduk' dalam hati ini..

Dan itik pun makin terlarut dalam kesedihan dan tangisannya.. sampai terlelap tidur.. dan bangun2.. mata itu sudah membengkak kaya ditonjok mike tyson!!!!! aaaaaaaah.. bagaimana menyembunyikannya iniii????!!!!


* Kamis, 5 februari 2009*

'perasaan' itu berlarut hilang dengan timbul pertanyaan.. " ini.. itik yg tahan banting atau itik yang ga tau diri ya? "

aku mencoba mengalihkan 'perasaan' itu dengan bermain2 bersama Naura..

Hari ini kami berdua puas bercanda tawa bersama sampai nangis bersama.. bahkan.. kami berdua melakukan ta'lim loh!!

Siang hari tadi, saat sebelum ia tertidur.. seperti biasa kudendangkan kalimat thayyibah sebagai lagu pengantar tidur. Ntah apa yang terjadi.. kami berdua malah main tangis2an.. naura menangis karna memang mau tidur dan saya menangis karna memikirkan, apa nanti saat saya mati.. saya bisa gampang melafadzkan kedua kalimat yang amat dahsyat ini seperti saya mendendangkannya?

Dan saat ia bangun, aku mulai kembali mengajarinya kalimat thayyibah itu. Seperti biasa, ia mulai tersenyum2 saat aku sudah berkomat kamit. Ketika mengucapkan kalimat thayyibah secara berulang-ulang, teringat dengan kata2 (apa hadits ya?), ' kalau sering mengucapkan kata2 Laa ilaaaha illallaahu, maka malaikat akan datang '. Berharap ada malaikat yang datang menemani kami berdua.. dan tiba2 saja Naura melihat ke arah tak menentu.. kadang atas.. kadang ke kiri atau kanan sambil tersenyum.. ntahlah apa yang ia lihat tadi.. semoga memang malaikat Allah yang sedang turun menemani kami.. amiin ya Allah..

Lalu, setelah puas kami main senyam senyum.. kuajak Naura untuk ta'lim bareng denganku. Kubiarkan ia yg membuka dan memilih, halaman berapa yg akan dibacakan. Dan.. dengan kehendak Allah.. KUN FAYA KUN!! terbukalah bab fadhilah dzikir... dimana dalam hadits itu membahas juga masalah kalimat, ' Laa ilaaaha illallaahu'

(Subhanallah... rada merinding juga jadinya.. kok kebetulan yang dahsyat ya...)


Yah, itulah yang sedang terjadi pada itik yang penuh keegoisan dan kebodohan diri..

Aku bersyukur sekali, justru dengan datangnya masalah 'perasaan' itu, aku jadi bisa mengingat Allah. Malah sampai berpikir, jangan sampai aku terlarut dalam kesedihan yang bukan karena Allah. Sungguh amat disayangkan kl terjadi hal seperti itu... karena sepatutnya, semua hal yg terjadi ini dikembalikan kepada Allah..

Jadi ingat, kalau terkena musibah, ucapkanlah.. " Innalillahi wa inna ilaihi raaji'uun ", maka Allah akan mendirikan satu istana dalam surga untuk kita.. (ada yg menolak?)



Masya Allah.. ternyata aku benar2 masih bodoh dan lalai ya..

Ya Allah, kumohon akan perlindungan dari perbuatan jahilku sendiri..


" Tiada tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zhalim "




Jadi, pada siapa saja yang telah kubuat hatinya terluka...

maukah kau memaafkanku?

1 comment:

namaku ina said...

wa'alaykumsalam warohmatullahi wabarokaatuh,

Alhamdulillah, kabar baik ^^

Wah, jazakallah khairan katsira ya

Yap2, ini saya lagi berkunjung balik ke blog anda ^^

Happy Oxone

Yayasan Askar Ramadhan

Kedai Sehat