Wednesday, November 5, 2008

everyone has a past

" Saya pernah mencoba bunuh diri . . " Ujar seorang gadis berjilbab

" WHAAA... ??!! KOK BISA??? KE..KENAPA??! "

--

Everyone has a past,

Setelah melewati beberapa hari 'mendung', akhirnya Na memutuskan untuk bangkit lagi. Memang 'mendung' ini terasa sedikit pilu dan buat hati makin mellow.. tapi pada akhirnya kuhempaskan segala kegundahan yang ada hanya kepada Allah SWT..

Ini sedikit (atau banyak) hubungannya dengan alasan 'mendung' yang menimpa Na. Allah menghendaki Na agar mengingat kesalahan fatalku yang cukup hebat yang pernah kulakukan di masa lampau (Hey.. bukan berarti ucapan di atas adalah ucapanku ya!). Keburukan yang pernah kulakukan terbuka kembali dan muncul ke permukaan .. dan rasanya sangat menyakitkan sekaligus malu .. makin merasa hina sebagai hamba Allah..

Ya Allah, maafkanlah kami..

Ketika merasa terpuruk karena 'luka lama' ini terbuka lagi. Allah seakan2 tak menginginkan aku terus bersedih. Tiba2 saja aku teringat dengan perjuangan orang2 yang melawan masa lalunya yang 'kelam'.

Kalau bisa dihitung, mungkin seluruh manusia yang diciptakan oleh Allah SWT pernah mengalami masa kelam (karna manusia tak luput dari kesalahan). Bahkan dari nenek moyang kita, Nabi Adam a.s, beliau pun juga memiliki masa kelam (yaitu saat tergoda oleh bisikan setan untuk memakan buah yang dilarang Allah). Tapi bukan berarti kita berhak mengatakan dengan bangga, "Nabi saja pernah berbuat salah, apalagi saya! wajar dong!" (dan akhirnya malah tetap melakukan kesalahan secara sengaja)

That's not the point. Harusnya dengan adanya kesalahan itulah kita bisa belajar memperbaiki diri. Tapi tunggu dulu.. Setelah kupahami baik2.. ternyata untuk belajar memperbaiki diri dari kesalahan yang pernah dilakukan bukanlah hal yang mudah seperti membalikkan telapak tangan. Beribu ujian dan cobaan menantang. Benarkah itu? kalau begitu, kita lihat contohnya..

Ingat kasus saat orang2 mengatakan bahwa Aa Gym punya 'raport merah' ? aku tak ingat tepatnya apa yg dimaksud dengan 'raport merah' nya Aa Gym, tapi yang pasti itu adalah ulah orang2 yang sibuk melihat masa lalunya seseorang yang sedang berusaha berubah dan memperbaiki kesalahannya. Lalu, setelah terungkap 'raport merah' Aa Gym, jadi banyak orang yang memandangnya dengan sebelah mata sambil berkata,

" Gak nyangka ya.. dulu si Aa kaya gitu.. padahal kan dia ustadz sekarang.. "

Kebetulan aku mengetahui hal ini dari dosenku yang amat menyukai Aa Gym, tapi setelah mengetahui bahwa si Aa punya 'coreng' di masa lalunya, tiba2 ia berubah membencinya.

" Hey! Kenapa dibenci? toh sekarangkan beliau sudah bertobat.. bukankah itu yang jauh lebih penting??? " ucapku, (dalam hati)

[ NB: dengar2 dari teman dan membaca salah satu artikel mengenai 'raport merah Aa Gym', ternyata yg dimaksud 'raport merah' disini bukanlah masa lalunya yang kelam melainkan masalah dakwah yang dipermasalahkan oleh orang banyak.. hmmm..ternyata jadi menyimpang ya berita yg kudengar itu.. mohon maaf ya, karna saya hanya mendengar dari satu orang saja, ngga di cross check dengan faktanya ]

Lalu, bagaimana dengan preman2 yang dulunya pernah mencuri, merampok bahkan membunuh orang tetapi dia bertaubat dengan taubat yang sebenar-benarnya? masihkah ia tidak diterima?

Apakah Na akan bisa menerima dengan lapang tanpa melirik2 lagi masa lalunya jika Na memiliki seorang teman yang (semisalnya) dulu ia adalah seorang pencuri dan sekarang sudah berubah menjadi gadis muslimah yang berakhlak luar biasa? aku meragukannya..

Padahal jika kasusnya dibalik,
Bagaimana perasaan kita, jika sekarang kita adalah seorang yang dikatakan alim padahal dulunya kita adalah pencuri kelas kakap, lalu ingin berteman seperti biasa tetapi ditolak karna masa lalu kita yang 'pahit'. Bukankah itu menyakitkan?

Hasbunallah wa ni'mal wakiil [sebaik-baik pelindung hanyalah Allah semata]

Mungkin jika kita ingin berteman hanya karena Allah, tentunya masa lalu dari sahabat2 kita tak sebaiknya kita gubris (kecuali jika memang ingin dibicarakan oleh si empu-nya). Dan jika kita termasuk orang2 yang tertolak itu, berbesar hatilah karna Allah lebih mencintai kita dibanding mereka, Insya Allah

everyone has a past,

Biarkanlah Allah yang menilai kita. Walau kita hidup bertetangga tetapi jika hal terbaik sudah kita lakukan dan tetap saja tidak diterima, tidak usah berkecil hati. Lemparkanlah segala-galanya pada Allah karena tentunya dibalik segala ujian yang ada, Allah sudah mempersiapkan 'hasil' yang jauh lebih baik untuk kita. Insya Allah

PS: Postingan ini sebenarnya untuk membesarkan hatiku juga.. hehehe..

1 comment:

Anonymous said...

hoo...dakwah tentang apakah itu na??

Happy Oxone

Yayasan Askar Ramadhan

Kedai Sehat