Thursday, November 20, 2008

ADUH..??!!!

" Aduh, kenapa bisa lupa bawa dompet ya?!!! "
" Aduuh.. kok macet siih... "
" Aduh, plis deeh.. masa gitu aja ngga bisaaa... "

===

Terbiasa mengucapkan kata 'aduh' di tiap keluh kesah? Yap.. aku mengakuinya. Kebanyakan bukan 'aduh' sih yang terlontar.. melainkan kata2 yang ga bermakna seperti.. "HAAAA..!!" or " HEEEEEE..!!!! " atau jeritan (secara spontan) lainnya ketika menghadapi kelalaian sendiri.

Ingatkah, bahwa sesungguhnya Rasulullah SAW tidak pernah mengeluh selama hidupnya? Apakah itu hal yang mungkin terjadi sama kita juga? Atau hanya karna Beliau adalah seorang yang ma'shum (bebas dosa) jadi hanya Beliau yang mampu seperti itu?

Well.. mengapa kita tidak belajar untuk mengubah kata2 si 'aduh' ini menjadi sebuah doa?

Barusan Na mengintip artikelnya Aa Gym yg ada di kompi. Judulnya 'keluh kesah'. Setelah membaca artikel ini, spontan aku cengengesan sendirian (baca: malu sama diri sendiri) karna contoh2 buruk disitu melambangkan diri saya sekali..(hiks.. TT___TT)

Secara ngga disadari, sebenarnya kata2 keluhan yang terucap saat kita mengalami musibah, tidak sedikitpun membantu mengurangi penderitaan yang sedang dihadapi. Yang ada malah makin membuat suasana menjadi 'HOT' dan penuh emosi. Wah.. sudah jelas, ini pertanda si setan berhasil menguasai kita. Na'udzubillah..

Biasanya, waktu2 dimana kita berkeluh kisah itu disaat seperti.. kena macet, kena tilang, sudah gitu kena omelan orang, merasa sudah banyak berkorban tapi tak dihargai.. Wah, ntahlah.. kalau saya mengalami ini, apakah saya bisa bertahan untuk tidak mengatakan 'aduh' sambil sakit hati..

Dalam artikel tersebut disebutkan bagaimana cara kita mengubah keluh kesah kita menjadi sebuah kata2 yang baik. Dimisalkan kita terjebak macet. Daripada sibuk mengumpat, lebih baik kita memasang kaset murattal atau mendengarkan ceramah atau sibukkan diri dengan berdzikir. Karna aku tak pernah mengendarai mobil sendirian (gimana mo bawa mobil, naik motor aja sudah ajut-ajutan..), jadi.. maafkan aku.. karna tidak bisa merasakan betapa tidak menyenangkannya teman2 yang mengalami kemacetan luar biasa dan hanya dihadapi oleh diri sendiri. Setidaknya aku berusaha cari cara agar teman2 tidak terbawa hawa nafsu yang buruk saat mengalami kemacetan itu.

Jadi yang terbiasa berkendara sendirian, persiapkanlah peralatan 'anti aduh' untuk teman2. Seperti yg kusampaikan di atas. Teman2 bisa membawa CD/kaset murattal/ceramah. Nah, saat2 macet melanda, lebih baik putarlah CD itu, kurangi memasang/memutar lagu2 yang rock/metal. Kebanyakan merasa lagu2 aliran ini membuat hati makin tenang.. tapi, semua ada pilihannya. Kalau aku... tentunya akan lebih merasa teduh dan nyaman hati ini menghadapi si kemacetan dengan murattal/ceramah daripada lagu yang harus headbang kl lagi didengerin itu (atau yang lebih dahsyat lagi, bayangkanlah jika saat kita memutar lagu rock/metal itu, tiba2 Allah mengambil nyawa kita.. lalu Allah bertanya, 'apa yang kau dengar saat ajalmu tiba?', tak malukah kita untuk menjawab... 'lagu rock/metal ya Allah..')

Pernah dengar kata2 bijak yang mengatakan, 'kelembutan menaklukan kekerasan' (eh..yah..semacam inilah kata2nya..). Ini ada kaitannya dengan si 'aduh' dan kata2 baik. Aku sendiri pernah mengalaminya. Saat panik karna kelalaianku yang luar biasa terjadi, aku histeris sendiri. Berucap kata2 ngga jelas.. 'Gyaaa.. Haaa.. Huaaaa...', lalu mengusek2 kepala dan tindakan bodoh (dan sedikit memalukan) lainnya. Alhasil saya makin panik dan terus panik. Lalu seorang sahabat mencoba menenangkan hatiku. Padahal ia hanya berucap, "Semoga Allah menenangkan hatimu ya Na... "
Tapi seketika hati ini langsung.. cesss... ademnya....

Aku membayangkan kalau ada orang yang lagi bertengkar, dua-duanya adalah orang yg memiliki tempramen tinggi (ahahaha..tiba2 saja teringat jika aku dan hana lagi bertengkar). Ya, kami berdua ngga ada yg mau mengalah dan selalu saja berakhir dengan tangisan dan jeritan. Padahal seharusnya aku ga bersikap gitu ya (memalukan.. padahal yg kuhadapi itu anak kecil). Salah seorang sahabat Rasulullah SAW, Umar bin Khattab, termasuk orang yang memiliki tempramen tinggi. Tapi Allah SWT telah menaklukan watak kerasnya dengan ayat Al-Qur'an (beliau jatuh tersungkur dan menangis saat mendengar adiknya membaca Al-Qur'an)

Begitulah, kalau kekerasan bertemu dengan kelembutan..

Kalau mau berpikir lagi..yaa, buat apa kita berkeluh kesah saat menghadapi musibah kalau tak ada manfaat yang timbul dari situ? terlebih lagi.. ucapan yang keluar dari mulut kita ini akan dicatat oleh malaikat. Akan jauh lebih menguntungkan (plus dapat pahala, insya Allah) jika kita mau mengubah kata si 'aduh' ini dengan kata2 baik.

Dalam artikel dicontohkan seperti ini,

"Aduh, terlambat nih! gila.. macet banget!!(yg ini tambahan dari saya ^^; )" diganti dengan "Ya Allah, semoga saya datang tepat waktu, semoga ada jalan keluar dari kemacetan ini"

atau, misal ada yg ketinggalan..

" Aduuh.. dompetnya ketinggalaan!!!" diganti dengan " Masya Allah, dompetku tertinggal.."

Kurang lebih..seperti itu-lah contoh2nya.

Oh iya, ada yg perlu diingat, ternyata keluh kesah bisa termasuk penyakit hati. Yaitu sebagai bentuk ketidaksabaran kita menerima ketentuan dari Allah. Ada hadits qudsi yang menyatakan bahwa, "Barang siapa yang tidak ridha terhadap ketentuan-ku, dan tidak sabar atas musibah dari-Ku, maka carilah Tuhan selain Aku" ( HR. Bukhari dan Muslim)

Ya Allah.. maafkanlah segala kesalahan kami.. tentunya kami sering sekali tidak sabar atas musibah yang Kau beri pada kami...

Karna dari itu, belajar bareng2 yuk untuk berucap baik sejak sekarang. Niatkan dalam hati kalau kita ingin mengubah kebiasaan buruk dalam berkeluh kesah ini. Lalu bersungguh-sungguh dalam melaksanakannya. Bagi siapa pun itu, kalau bertemu dengan Na dan melihat Na masih berkeluh kesah.. tolong ingatkan aku yaa!!!

Jadi..
Apa ada yang mau ber 'aduh' ria lagi?? :D

4 comments:

Anonymous said...

tolong ingatkan aku juga yiaa..~

(tipe-tipe orang yang masuk otak kanan keluar otak kiri niih..)

Anonymous said...

assalamu'alaykum wr wb

Masya Allah (ceritanya latihan), hebat! ada otak kanan dan otak kiri

~kaka_natsu~

Anonymous said...

assalamu'alaykum wr wb

eh..memang ada ya.Maksudnya otak kanan dan otak kiri kan beda fungsinya (yang kanan untuk imaginasi dan kreatifitas, otak kiri untuk logika).Tunggu, knapa jadi membahas otak ya? astaghfirullah..(ceritanya lagi latihan)

~kaka_natsu~

namaku ina said...

@ mari: insya Allah ri..sama2 saling mengingatkan yaaa~

@ kaka_natsu: wa'alaykumsalam wr wb... heung... agak sedikit lumayan OOT ya.. (sudah agak, sedikit, lumayan pula..). Tapi tak apalah.. nambah ilmu lagi, insya Allah :D

Happy Oxone

Yayasan Askar Ramadhan

Kedai Sehat