Friday, May 23, 2008

habis manis sepah dibuang

" Sekarang, sudah ngga ada lagi yang perhatian sama saya. Padahal waktu mereka kecil saya merawat mereka. Yah, apa boleh buat.. namanya juga sudah kakek-kakek begini.. siapa yang mau merawat saya? "

" Semalem saya baru tidur jam setengah satu malem, nungguin anak dan cucu pulang. Kasian mereka, pulangnya malem banget jadi saya tungguin aja.. "

" Tadi sehabis shalat subuh saya jatuh Nak..niatnya mau olahraga tapi kok tiba2 badan saya lemas dan tiba2 aja saya dah jatuh tersungkur. Karena dirumah masih pada tidur, jadi saya berusaha bangkit sendiri...."

" Semalam saya cuma bisa makan mie goreng..soalnya mantu lagi ngga masak. Saya juga dah ga bisa masak, ya jadinya saya makan mie aja..eh ternyata gara2 makan mie saya jadi muntah-muntah.."

" Sedih Nak, saya suka nangis..mikirin..saya salah apa sampai bisa punya mantu kaya gitu. Jangankan untuk dirawat, disapa juga ngga pernah.. padahal kita satu rumah.. "

( ucapan-ucapan ini 'asli' terlontar dari seorang kakek dan nenek yang Na dan temen2 datang kunjungi )


Masya Allah, rasanya ini hati pilu banget waktu mendengar mereka mengatakan hal-hal itu. Na ikut merasakan pedihnya derita si Kakek dan Nenek yang sekarang sedang menanti-nanti belas kasih dari anak-anaknya.

Badan yang sudah bungkuk. Kulit keriput. Tercium bau tidak sedap. Gigi ompong. Berjalan gemetar. Telinga sudah tidak mendengar dengan baik. Mata rabun. Sering sakit-sakitan..
Yah, itulah yang dihadapi oleh Kakek-Nenek yang kutemui tadi pagi.

Padahal nantinya kita juga akan mengalami hal yang sama seperti mereka. Akan mengalami proses menua. Rambut yang saat ini lurus dan tebal dan hitam mengkilat akan berubah menjadi putih dan tipis serta rontok. Badan yang dijaga baik-baik tegap serta berisi (dan tidak untuk dipamerkan pada orang2) akan berubah menjadi badan yang membungkuk, kurus tak terurus seperti tulang yg berbalut kulit. Kulit yang sekarang kencang akan berubah menjadi kulit yang mengendur disana sini. Gigi yang putih dan kuat akan berubah menjadi gigi yang sering copot dan patah. Kesehatan yang sering dijaga makin lama makin memudar.. sadarilah teman, kita pasti akan mengalami hal yang sama seperti mereka!

Walaupun begitu, tidak sedikit dari mereka yang masih mempertahankan kegigihan dan semangat mereka dalam menyembah Allah swt. Salah satu Nenek yang kurawat di panti, masih sering menjalankan shalat sunnah setiap hari walaupun dia sudah tidak mampu untuk berjalan tanpa menggunakan tongkat (tripod). Kakek yang kutemui hari ini mengatakan bahwa dirinya sering terjatuh waktu shalat, tetapi walaupun begitu beliau tetap melanjutkan shalatnya.
Subhanallah... aku jadi malu kalau mereka sedang menceritakan betapa mereka masih menginginkan untuk berjumpa dengan Sang Pencipta dalam shalatnya.

(jadi teringat dengan Nenekku sendiri..)

2 comments:

Anonymous said...

uuuhhhhnnggg...mirisssss TT____TT, btw itu di panti jompo ato di rumah sakit Na??
tega bener anak2 dan mantunya...

semoga kita gak jadi anak2 yg durhaka kya begitu, na'uzubillah X(

iya...jadi teringat kakek-nenek (yg gak pernah sempat bertatap muka sama mereka) , dan opa-oma (yg gak terlalu banyak punya kenangan indah bersama mereka *bagiku blum cukup*)..tp mereka udah berpulang semua..ahikx TT^TT
*jadi curhat*

namaku ina said...

kalau cerita di atas itu, ada dimasyarakat Ri (miris banget kan! bukan di panti or RS tapi ini di rumah.. home sweet home..tapi terjadi hal seperti itu..menyedihkan bukan..)

Amin Ya Allah,
semoga Allah selalu melindungi kita dari tindakan-tindakan yang menyakiti orangtua kita (baik itu secara verbal ataupun fisik)

Ri, salah satu dosen Na bilang gini..
'kalau kalian bertemu dengan nenek2 dijalan, anggaplah itu nenek kalian sendiri dan berperilakulah dengan baik karna nanti kita akan seperti mereka juga..'

Happy Oxone

Yayasan Askar Ramadhan

Kedai Sehat