Wednesday, November 7, 2012

Khilafnya Abu Hurairah R.A

Dari Abu Hurairah ra, ia berkata, "Pada suatu malam setelah salat Isya aku bertemu seorang wanita bercadar yang sedang berdiri di tengah jalan, seraya berkata, 

"Wahai Abu Hurairah! Sesungguhnya aku telah melakukan perbuatan dosa besar. Apakah masih ada kesempatan bagiku untuk bertaubat ?”.

Lalu aku tanya wanita itu, "Apakah dosamu itu ?”.

Dia menjawab, "Aku telah berzina dan membunuh anakku dari hasil zina itu." 

Kukatakan padanya, "Kau telah binasakan dirimu dan telah binasakan orang lain. Demi Allah, tidak ada kesempatan bertaubat bagimu."

Mendengar jawabanku, wanita itu menjerit histeris dan jatuh pingsan. Setelah siuman dia pun lantas pergi.

Aku berkata di  dalam hati, "Aku berfatwa, padahal Rasulullah Saw. ada ditengah-tengah kami?"

Pada pagi harinya aku menemui Rasulullah dan berkata, "Wahai Rasulullah ! Tadi malam ada seorang wanita meminta fatwa  kepadaku berkenaan dengan ini…. dan ini…." Setelah mendengar penjelasanku, beliau bersabda, "Innaa lillahi wa inna ilahi raaji'un ! Demi Allah, celakalah engkau karena telah mencelakakan orang lain. Tidakkah engkau ingat akan ayat ini : 

"Dan orang-orang yang  tidak menyembah Tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali  dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan)  dosa (nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan  terhina, kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka kejahatan mereka diganti Allah  dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Furqaan:68-70)

Maka aku keluar dari sisi Rasulullah Saw. dan berlari menyusuri gang-gang jalan Madinah, sambil bertanya-tanya, "Siapakah  yangg bisa menunjukkanku kepada seorang wanita yang meminta fatwa kepadaku tentang begini dan begini tadi malam?" Sementara anak-anak bersorak, "Abu Hurairah sudah gila!" Hingga menjelang larut malam, aku baru menemukan wanita tersebut. 
Maka kuberitahukan segera pada wanita itu seperti apa yang dikatakan Rasulullah Saw. bahwa dia boleh bertaubat. Wanita itu  kembali menjerit kegirangan seraya berkata, "Kebun yang kumiliki akan kusedekahkan kepada orang-orang miskin karena dosaku." 

Hikmah yang dapat diambil dari kisah diatas adalah :
  • Berzina dan membunuh anak adalah perbuatan yang sangat keji seperti dijelaskan Allah dalam Al-Qur’an surah Al-Isra’ : 31,32. Membunuh anak dan berbuat zina termasuk perbuatan haram dan merupakan dosa besar.Akan tetapi bukan berarti manusia lainnya bebas untuk mengecam, mencaci, memvonis perbuatan seseorang itu sebagai perbuatan yang tidak akan mendapat keampunan Allah Swt. jangankan kita bahkan seorang sahabat Nabi Muhammad Saw bernama Abu Hurairah ra juga tidak dapat memvonis perbuatan seseorang sebagai perbuatan yang tidak akan ampunan dari Allah SWT.
  • Abu Hurairah ra yang dikenal dengan kesholehannya saja begitu merasa bersalah dengan kecerobohannya dalam memberikan fatwa kepada wanita yang ingin bertaubat dari perbuatan zina dan membunuh anaknya. Abu Hurairah ra berfatwa padahal Rasulullah Saw saat itu masih hidup ditengah-tengah sahabat adalah merupakan hal yang keliru dan salah. 
  • Setidaknya peristiwa Abu Hurairah ra dengan wanita penzina ini menjadi pelajaran kepada kita untuk tidak mencoba-coba mengeluarkan fatwa sembarangan tanpa bimbingan dari Allah Swt (Al-Qur’an) dan Rasulullah Saw (Al-Hadits). Apalagi menyangkut nasib seseorang dihadapan Allah SWT.
  • Allah SWT sangat membuka lebar pintu keampunannya selagi seseorang itu ingin bertaubat dengan sungguh-sungguh. Akan tetapi bagi seseorang yang terlanjur terjun atau yang ingin coba-coba berbuat maksiat sadarlah bahwa kemaksiatan itu hanya membawa penyesalan yang cukup mendalam baik dunia maupun akhirat. Walaupun mungkin anda merasakan manfaatnya untuk saat ini, tetapi manfaat yang anda dapatkan itu hanyalah bersifat semu dan menyesatkan, semakin anda masuk ke dalamnya semakin nampaklah kesesatan itu.


No comments:

Happy Oxone

Yayasan Askar Ramadhan

Kedai Sehat