Monday, September 6, 2010

tears of Ramadhan

sekedar menulis untuk mengungkapkan rasa kesedihan yang cukup mendalam, terlebih lagi tidak ada kawan yang mau ditumpangi rasa kelelahan

Ramadhan benar-benar akan berakhir,
namun hari demi hari dalam bulan mulia ini tak jauh berbeda dengan bulan lainnya kecuali di dalamnya ada menahan lapar dan haus dahaga

Apakah hanya aku atau ada orang lain disana yang merasakan hal yang sama?
merasa sedih dan pilu karena..
Ramadhan benar-benar akan berakhir..

Sebulan lamanya,
Allah SWT sudah menyediakan kita peluang untuk beramal dengan penuh fadhilah
kelipatan pahala hingga yang tak terhingga dibentangkan di setiap amalan ibadah
namun adakah orang yang memburunya?
ataukah diriku sendiri termasuk orang-orang yang melewatkannya begitu saja?


Yaa Rabb,
begitu kotornya kah hati kami hingga tak bisa melihat peluang surga yang Engkau tawarkan pada kami?
begitu hinanya kah diri kami hingga tiket gratis menuju surga-Mu kami gadaikan dengan tiket gratis menuju neraka-Mu?

Yaa Rabb,
apa yang sesungguhnya terjadi pada kami?


Untuk membaca Al-Qur'an, kami butuh tenaga ekstra hingga kami tertatih-tatih dan pada akhirnya kami berhenti pada lembaran awal surah Al-Baqarah

tetapi untuk membaca semua status di jejaring sosial, membaca komik-komik, membaca koran dan bahkan membaca papan pengumuman yang ada di stasiun kereta, kami bisa melakukannya hanya dengan menjentikkan jari kami

Untuk datang ke masjid melaksanakan shalat tarawih, kami butuh waktu yang tepat karena seharian kami bekerja dan malam hari pun kami kelelahan hingga pada akhirnya tarawih pun kami kerjakan cukup sekali dalam sebulan

tetapi untuk datang ke jamuan buka puasa bersama dengan teman-teman seperjuangan, kami pun rela mengorbankan penat kami yang sudah seharian bekerja demi bercanda tawa dengan mereka


Untuk bersedekah, kami butuh uang kami terkumpul hingga datangnya uang tunjangan Hari Raya hingga akhirnya kami bersedekah hanya dengan recehan-recehan yang kami punya

tetapi untuk berburu sale di pusat-pusat perbelanjaan, kami bisa menghabiskan uang jutaan rupiah hanya dalam beberapa menit demi memuaskan keinginan kami untuk memiliki barang yang kami sukai


Untuk sholat tahajjud,

ah.... jangankan satu rekaat... untuk sahur pun kami dibangunkan secara paksa dan jika tidak maka kami tak sahur





Yaa Rabb,

kumohon sadarkan kami akan kelalaian ini

jangan masukkan kami ke dalam golongan orang-orang yang tak mendapatkan keberkahan bulan Ramadhan

jangan siksa kami karena kebodohan kami

kami tahu bahwa azab-Mu Maha Dahsyat

tetapi Maghfiroh-Mu melebihinya





Yaa Rabb,

kumohon...


Jangan Kau tutup Ramadhan kami,

sebelum kami mendapatkan keberkahan dari bulan yang Kau muliakan ini...



Amiin ya Allah..

2 comments:

Anonymous said...

berbahagialah menyambut hari kemenangan esok...

"selamat idul fitri 1431H"

semoga amal kebaikannya selama sebulan ini diterima di sisi-Nya, amin...

semoga bertemu kembali pada Ramadhan tahun depan....

Iwan said...

assalamu'alaikum warahmatullahiwabarakatuh
afwan mengganggu ukhti.n salam buat suami ukhti.ukhti,pertama kubaca tulisan mu di tahun 2008-2009, ana berdecak kagum melihat seorang wanita bersemangat dalm menjalankan perintah Allah dan sunnah Rasul.Tetpi ketika ku baca tulisan terakhir ini, maka ap yang kukhwatirkan terhadap ukhtitentang hal ini yaitu semakin berkurang nya semangat/jazbah amal mu sepertinya telah terjadi. Hal ini telah mengingatkanku terhdap temen seperjuangan dalam usaha da'wah ini, dimana temenku tidak seperti yang ku kenal dulu yang begitu semangat beramal. dulu kmi akrab sekali, tapi sekrang entah dimana sahabat ku. Ukhti bersemangatlah!!!please !!!!.Sungguh Allah masih mencintai Ukhti karena ukhti masih menyadari semua ini. Ana pun juga sedang berjuang keras melawan ketidaksemangatan dalam meraih rido Allah dan Rasul.Mintala kepada suami ukhti untuk memberi semangat kepada ukhti ya.

Happy Oxone

Yayasan Askar Ramadhan

Kedai Sehat