Monday, August 11, 2008

belajar dari hana

" AKU.." * prok..prok..prok (ceritanya ini suara tepuk tangan...maaf kl aneh..)
" ANAK SHALEH.. " *
" RAJIN NGAJI.." *
" RAJIN SHALAT.." *
" BELA ISLAM.." *
" SAMPAI MATI.." *
" TAAT PADA.." *
" ORANG TUA.." *
" LAA ILAA HA ILLALLAH MUHAMADURRASULULLAH..!!"

Begitulah kutipan lagu pra-teka nya hana. Sebenarnya banyak yang kurang, kebetulan tantenya ngga hapal semua jadi yang ditulis yang diinget doang ^^;

Ada kah yang terketuk pintu hatinya saat membaca lirik lagu di atas? itu lagu buat anak-anak loh. LAGUNYA ANAK-ANAK PRA-TK!

Subhanallah, siapa yang ngga ingin mengenalkan 'islam' dari usia kecil? lihat, ternyata sampai sekarang masih ada guru-guru TK yang masih mau berdakwah lewat lagu-lagu untuk anak kecil. Padahal saat ini, ngga sedikit tayangan di televisi yang membanggakan anak-anak Indonesia dengan kepandaian mereka melantunkan lagu-lagu orang dewasa. (Jadi ingat waktu itu ada anak kecil di angkot yang bergumam menyanyikan lagu.. 'Tuhan kiriimkanlaah akuu..keekasih yaaang baaiik haatiii~" Duh, malu banget waktu denger dia berdendang lagu itu. Melihat dari usianya aja, kayanya ini anak juga ngga tau arti kekasih itu apaan....)

Well, bukan itu yang ingin Na bahas kali ini..
Mari kita kembali ke lagunya si Hana..

Sewaktu mendengar Hana menyanyikan lagu ini sambil bertepuk-tepuk ria, aku sempat bertanya dalam hati, "Apa Hana paham arti lagu yang ia nyanyikan?". Ternyata Ibuku juga pernah berpikir mengenai hal yang sama dengan diriku. Ibuku sering menyanyikan lagu.. "Nabi kita semuanya, Muhammad itu namanyaa, siti Aminah Ibunya, Abdullah itu Ayahnya... (dst)" [aku juga ngga tau ini lagu karangan siapa, tapi yang pasti ada di kaset lagunya Hana..]. Iseng, Ibuku ngetes kepandaian Hana dengan bertanya..

"Hana, nama Ibunya Nabi kita siapa?"

Taukah apa yang Hana lakukan? Dia langsung bernyanyi lagu yang diatas itu, setelah itu dia langsung jawab.. "Siti Aminah!!!!", Ibuku terus lanjut.. "Ayahnya? Kakeknya?" sampai akhirnya Hana memutuskan untuk bilang... "Ah, nenek nyanyi aja deh..nanti juga tau.."

Hahahaha.. itulah jawabannya anak usia 3 tahun.
Lantas, kalau kita yang ditanya? bisakah kita menjawabnya? yakin?????

Kenapa lagu-lagu itu hanya dikenalkan saat kita kecil ya? atau sebutlah itu lagunya anak-anak. Kenapa ngga ada lagunya orang dewasa yang tetap mengingatkan kita pada keimanan kita? karena kita sudah dewasa? yakin dah dewasa??? kl dah dewasa, dah ngga butuh lagi gitu hal-hal yang mengingatkan kita pada islam? yang mengingatkan kita pada Allah swt? Rasul-rasulNya?? dsb..

Aku pernah curhat pada salah seorang teman. Aku mengatakan mengenai kerinduanku pada Ayah yang dulu sering menanyakan.. "Naaaa...dah shalat belooom???? Naaaaa..dah ngaji beloooom??? Naaaa... (dst)". Lalu kudapatkan jawaban dari temanku..
" Yah Na, sekarang kamu kan dah gede. Dah dianggep dewasa ama Bapakmu.. Jadi dah ngga diperintah lagi dooong..."

Heung?? dewasa??? emang kalau dah dewasa ngga disuruh-suruh lagi?? berarti, semua firman Allah swt itu untuk anak-anak dong! Lah wong isinya perintah semua!!!

Coba sama-sama kita lirik lagi lagunya Hana..
Rajin ngaji...rajin shalat...bela islam sampai mati..taat pada orangtua..
Sampai ada kalimat syahadatnya..

Apakah saat ini semua manusia di dunia tidak lagi membutuhkan 'perintah' seperti lagu di atas karena menganggap dirinya sudah ngga perlu lagi diperintah?

Astaghfirullah...
Maafkan kami Ya Allah atas sikap keangkuhan ini..

Justru yang kupikirkan, semakin bertambah usia kita, semakin perlu kita diingatkan dan terus diingatkan mengenai keimanan. Bukannya kita semakin dewasa malah semakin mudah lupa ya??

Jadi ingat lagi akan 'aku' yang dulu masih duduk di bangku SMP (tepatnya kelas 3 SMP). Dulu aku dan teman-teman pernah berandai-andai jadi orang dewasa. Lucunya, dari lima kawan (termasuk aku sendiri), hanya aku yang pada akhirnya mengatakan..

"ah, jadi orang gede ngga enak. Pusing mikirin dunia! uang dikit sedih, uang banyak stres. Banyak maunya kalo dah jadi orang gede.."

Ahahahaha, sekarang aku hanya bisa tersenyum kecut kalau mengingat jawaban itu.

Hayo, yang merasa dirinya sekarang sudah dewasa. Tundukkanlah rasa angkuh, buang jauh rasa sombong, timbulkanlah dalam diri rasa butuh akan sesuatu yang dapat menyirami iman kita setiap hari. Insya Allah, kelak kita akan menjadi manusia yang selalu belajar dan mau berubah menjadi hamba Allah yang lebih baik lagi. Amin ya Allah

Wallahu a'lam bisshawab..

NB: Hana.. syukron ya honey..jazakillah khairan katsira.. sungguh aku bersyukur pada Allah karna telah diberikan keponakan yang pintar seperti mu. Semoga Allah selalu melindungimu. Amiin ya Allah..

3 comments:

Anonymous said...

bener banget, kadang berpikir jadi dewasa itu gag enak, makin dewasa, makin banyak beban n pikiran hidup..ahooy..

kadang kita harus mau belajar dr bawah lagi ya ^^

Anonymous said...

nope,,,,jadi org dewasa itu enak dan ga enak.spt semua bagian dari kehidupan yg punya dua sisi yg berbeda.saat kecil or kelas 3 smp or kelas berapa aj pasti pernah tercetus kata2 ga enak jadi anak kecil.sangat manusia untuk berbicara dan berkeinginan lebih dari pada yg dipunyai skrg

dan klo liat dari cerita ichan,sbnrnya bkn karena kita uda dewasa jd ga perlu diingatkan lg.tp bagian dari menjadi dewasa adalah org2 punya ekspektasi lebih ttg kita yg harus uda tau ttg segala macam tanap diingatkan kembali.
malu ga sih dgituin?
mnrt mti itu cara lain untuk mengingatkana kita.
klo anak kecil cara pengingatannya adalah dengan disruh,tapi klo uda dewasa cara pengingatannya adalah dengan tuntutan dari org sekitar bahwa kita hrs uda tau (walaupun sebenernya blm.
segala sesuatu harus berjalan sesuai dengan kondisi saat itu.klo ngga ya aneh diliatnya karena ga sesuai.kya org pke baju renang di pesta nikahan. sangat tidak matching dan ga sesuai kondisi

bkn berarti jg ga bisa diingatkan.klo uda gede ga mau dingetin krn berasa tau segalanya
tapi cara nya yg berbeda...
salah satu caranya yaa dari pengalaman ichan tadi.
you see,,, org dewasa seharusnya spt yg ichan lakukan.
bisa diingatkan oleh kejadian apapun.dan evaluasi diri trs!
great job chan
GANBATTE!!

Anonymous said...

Wah.. Kaka juga diajarin tepuk anak sholeh ini di PAUDnya :)

Kedewasaan itu akan tumbuh apabila kita mau berusaha...

Ina pasti bisa :)

Happy Oxone

Yayasan Askar Ramadhan

Kedai Sehat